Analisa Teknikal NZD/USD: Menguji Resistensi dan Dukungan

Analisa Teknikal NZD/USD: Menguji Resistensi dan Dukungan

NZD/USD sedang menguji resistensi segera di level EMA sembilan hari 0.5654. Saat ini, suasana pasar cenderung netral karena RSI 14-hari tetap berada di sekitar level 50. Jika pasangan ini turun di bawah 0.5650, hal tersebut bisa mendorong harga menuju batas bawah pola rectangle di 0.5550. Pasangan NZD/USD bergerak menurun setelah mencatat kerugian pada sesi sebelumnya, dan saat ini diperdagangkan di sekitar 0.5650 pada jam-jam Eropa hari Rabu.

Analisis teknikal dari grafik harian menunjukkan ketidakpastian pasar, di mana pembeli dan penjual tidak memiliki arah jangka panjang yang jelas karena pasangan ini berkonsolidasi dalam pola rectangle. RSI 14-hari yang berada dekat dengan level 50 menunjukkan posisi pasar yang netral tanpa adanya tekanan beli atau jual yang kuat. Pergerakan yang menentukan ke arah salah satu sisi dapat membentuk tren yang lebih jelas.

Selain itu, pasangan NZD/USD terus diperdagangkan di sekitar EMA sembilan hari, yang menunjukkan momentum harga jangka pendek yang netral. Saat ini, NZD/USD sedang menguji level dukungan penting di 0.5650. Jika level ini ditembus dengan keputusan yang jelas, pasangan ini dapat bergerak menuju batas bawah rectangle di 0.5550, dengan dukungan lebih lanjut di 0.5516—level terendahnya sejak Oktober 2022, yang tercatat pada 3 Februari.

Di sisi atas, NZD/USD sedang menguji EMA sembilan hari di 0.5654. Jika pasangan ini berhasil menembus level ini, itu dapat memperkuat momentum jangka pendek, berpotensi mendorong harga menuju level tertinggi sembilan minggu di 0.5794, yang dicapai pada 24 Januari. Setelah itu, level resistensi berikutnya terletak pada batas psikologis 0.5800 dan batas atas rectangle di 0.5820.

FAQs tentang Dollar Selandia Baru (NZD)

Apa faktor utama yang mempengaruhi Dollar Selandia Baru?

Dollar Selandia Baru (NZD), yang juga dikenal sebagai Kiwi, adalah mata uang yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Nilainya secara umum ditentukan oleh kesehatan ekonomi Selandia Baru dan kebijakan bank sentral negara tersebut. Namun, ada beberapa faktor khusus yang juga dapat mempengaruhi pergerakan NZD. Kinerja ekonomi China cenderung mempengaruhi Kiwi karena China adalah mitra dagang terbesar Selandia Baru. Berita buruk mengenai ekonomi China kemungkinan akan mengurangi ekspor Selandia Baru ke negara tersebut, yang berdampak negatif pada ekonominya dan mata uangnya.

Faktor lain yang mempengaruhi NZD adalah harga susu, karena industri susu adalah ekspor utama Selandia Baru. Harga susu yang tinggi meningkatkan pendapatan ekspor, memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi dan, dengan demikian, pada NZD.

Bagaimana keputusan RBNZ mempengaruhi Dollar Selandia Baru?

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat inflasi antara 1% dan 3% dalam jangka menengah, dengan fokus untuk tetap dekat dengan titik tengah 2%. Untuk mencapai hal ini, bank menetapkan tingkat suku bunga yang sesuai. Ketika inflasi terlalu tinggi, RBNZ akan menaikkan suku bunga untuk menyejukkan ekonomi; namun, langkah ini juga akan meningkatkan imbal hasil obligasi, membuat investasi di negara tersebut menjadi lebih menarik dan, sehingga, memperkuat NZD. Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah cenderung melemahkan NZD. Selisih suku bunga, atau bagaimana tingkat suku bunga di Selandia Baru dibandingkan dengan yang ditetapkan oleh Federal Reserve AS, juga dapat berperan penting dalam pergerakan pasangan NZD/USD.

Bagaimana data ekonomi mempengaruhi nilai Dollar Selandia Baru?

Rilis data makroekonomi di Selandia Baru sangat penting untuk menilai kondisi ekonomi dan dapat mempengaruhi valuasi Dollar Selandia Baru (NZD). Ekonomi yang kuat, yang ditandai dengan pertumbuhan yang tinggi, pengangguran yang rendah, dan kepercayaan yang tinggi, akan baik untuk NZD. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menarik investasi asing dan dapat mendorong RBNZ untuk menaikkan suku bunga, jika kekuatan ekonomi ini bersamaan dengan inflasi yang tinggi. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, NZD cenderung terdepresiasi.

Bagaimana sentimen risiko yang lebih luas mempengaruhi Dollar Selandia Baru?

Dollar Selandia Baru (NZD) cenderung menguat selama periode risk-on, atau ketika investor merasa bahwa risiko pasar secara keseluruhan rendah dan optimis terhadap pertumbuhan. Ini cenderung menghasilkan prospek yang lebih baik untuk komoditas dan mata uang komoditas seperti Kiwi. Sebaliknya, NZD cenderung melemah pada saat ketidakpastian pasar atau ketidakstabilan ekonomi, karena investor cenderung menjual aset berisiko tinggi dan beralih ke tempat aman yang lebih stabil.