Analisis Harga Emas: Faktor Pendukung dan Tantangan untuk Trader Pemula
Harga emas (XAU/USD) mengalami peningkatan minat beli pada hari Senin dan mendapat dukungan dari sejumlah faktor. Ketegangan di Timur Tengah, kekhawatiran menjelang pemilihan AS, serta penurunan moderat pada USD memberikan keuntungan bagi XAU/USD. Namun, harapan akan pemangkasan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve (Fed) dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS dapat membatasi potensi kenaikan harga logam berharga ini.
Harga emas berjuang untuk memanfaatkan rebound intraday dan tetap berada di bawah zona pasokan $2,748-2,750 pada awal sesi Eropa. Permintaan sebagai aset safe-haven yang berasal dari ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran pemilihan di AS terus menjadi angin segar bagi logam mulia ini. Selain itu, penurunan moderat USD dari titik tertinggi sejak 30 Juli menjadi faktor lain yang memberikan dukungan bagi komoditas ini.
Namun, prospek pemangkasan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve dan kekhawatiran defisit anggaran pasca pemilihan presiden AS tetap mendukung imbal hasil obligasi Treasury AS yang tinggi. Hal ini, bersamaan dengan sentimen risiko yang umumnya positif, membuat harga emas sulit untuk naik lebih lanjut. Trader juga tampaknya berhati-hati menjelang rilis data makro ekonomi AS yang penting minggu ini – termasuk data GDP Q3, Indeks Harga Pengeluaran Pribadi (PCE), dan laporan Nonfarm Payrolls (NFP).
Pergerakan Pasar Sehari-hari: Harga Emas Kurang Meyakinkan di Tengah Harapan Pemangkasan Suku Bunga
USD terus menunjukkan kekuatan, mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam empat minggu terakhir dan mencapai level tertinggi sejak 30 Juli seiring dengan harapan akan pelonggaran kebijakan yang lebih kecil oleh Federal Reserve. Menurut alat FedWatch dari CME Group, pasar hampir sepenuhnya memprediksi kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis points oleh bank sentral AS pada pertemuan kebijakan November mendatang.
Poll terbaru menunjukkan bahwa pemilihan presiden di AS akan berlangsung ketat antara Wakil Presiden Kamala Harris dan kandidat Republik Donald Trump, di tengah kekhawatiran defisit anggaran pasca pemilihan 5 November. Rilis makroekonomi AS pada hari Jumat menunjukkan serangkaian data positif baru-baru ini yang mengindikasikan bahwa ekonomi tetap kuat, yang memperkuat harapan akan pemangkasan suku bunga yang lebih kecil oleh Fed.
Pandangan Teknikal: Harga Emas Menanti Terobosan
Dari perspektif teknikal, beberapa kegagalan dalam menemukan momentum di atas area $2,748-2,750 menunjukkan perlunya kehati-hatian bagi trader yang bullish. Selain itu, aksi harga yang terjebak dalam rentang tertutup selama seminggu terakhir menunjukkan adanya ketidakpastian di kalangan trader mengenai arah pergerakan harga selanjutnya.
Oleh karena itu, akan bijaksana untuk menunggu kekuatan yang lebih kuat di atas batas tersebut atau pergerakan yang jelas di bawah zona dukungan rentang perdagangan jangka pendek sekitar $2,720-2,715 sebelum mengambil posisi untuk arah jangka pendek yang lebih pasti. Jika harga emas berhasil menembus area tersebut, maka kemungkinan besar akan menguji titik tertinggi sepanjang masa sekitar $2,658-2,659 yang sudah dicapai sebelumnya bulan ini.
Di sisi lain, jika harga turun di bawah $2,720-2,715, dapat dipastikan akan menemukan dukungan yang baik di sekitar level $2,700. Jika level ini dilanggar, maka kemungkinan penurunan akan berlanjut menuju dukungan menengah di sekitar $2,675 dan akhirnya jatuh ke level suport horizontal $2,657-2,655.
Pertanyaan Umum tentang Sentimen Risiko
Apa itu istilah "risk-on" dan "risk-off"?
Kedua istilah ini merujuk pada tingkat risiko yang bersedia diambil oleh investor. Dalam pasar "risk-on", investor optimis dan lebih cenderung membeli aset berisiko. Sebaliknya, dalam pasar "risk-off", investor lebih berhati-hati dan cenderung memilih aset yang lebih aman.
Apa aset utama yang dapat diikuti untuk memahami dinamika sentimen risiko?
Biasanya, selama periode "risk-on", pasar saham akan meningkat dan sebagian besar komoditas (kecuali emas) juga akan menguat. Sedangkan dalam periode "risk-off", obligasi pemerintah naik, emas bersinar, dan mata uang safe-haven seperti Yen Jepang dan USD mendapat keuntungan.
Mata uang mana yang menguat ketika sentimen pasar "risk-on"?
Mata uang seperti Dolar Australia (AUD), Dolar Kanada (CAD), dan Dolar Selandia Baru (NZD) cenderung menguat, karena ekonomi negara-negara tersebut sangat bergantung pada ekspor komoditas.
Mata uang mana yang menguat ketika sentimen pasar "risk-off"?
Mata uang utama yang cenderung naik dalam periode "risk-off" adalah USD, JPY, dan CHF, karena dianggap sebagai aset yang lebih aman bagi investor.