Analisis Harga Emas: Tekanan dari Dolar AS dan Kebijakan Fed
Harga emas mengalami penurunan saat Dolar AS mencapai titik tertinggi dalam empat bulan terakhir, dipicu oleh pergerakan pasar yang dipengaruhi oleh Donald Trump. Logam berharga kini menghadapi tekanan karena aliran investasi yang biasanya dianggap aman mulai menurun tengah optimisme pasar. XAU/USD, yang merupakan simbol untuk harga emas dalam Dolar, menemui tantangan saat imbal hasil Treasury AS mendekati level tertinggi sejak bulan Juli.
Pada hari Kamis, harga emas (XAU/USD) mengalami kerugian untuk sesi kedua berturut-turut. Logam berharga ini berada di bawah tekanan dari Dolar AS yang lebih kuat setelah kemenangan mantan Presiden Donald Trump dalam pemilihan di AS. Emas tertekan karena aliran investasi yang aman menurun di tengah optimisme pasar dan pergerakan yang dikenal sebagai "Trump trades". Pergeseran ini terjadi seiring dengan kejelasan hasil pemilihan presiden, berbeda dengan ekspektasi sebelumnya yang menantikan hasil yang diperebutkan.
Keputusan kebijakan dari Federal Reserve (Fed) akan menjadi sorotan pada hari Kamis. Pasar mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu ini. Ini bisa memberikan dukungan untuk harga emas karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya kesempatan dari memegang aset yang tidak memberikan bunga. Alat CME FedWatch menunjukkan probabilitas 98,1% untuk pemotongan suku sebesar seperempat poin oleh Fed di bulan November.
Faktor Penggerak Pasar Hari Ini
Harga emas berjuang akibat optimisme pasar dan pergerakan yang berkaitan dengan Trump. Emas yang tidak memberikan imbal hasil tengah menghadapi tekanan ketika imbal hasil Treasury AS melonjak ke level tertinggi sejak bulan Juli. Imbal hasil obligasi AS jangka 2 tahun dan 10 tahun naik menjadi 4,31% dan 4,47% masing-masing.
Ada kemungkinan bahwa harga emas akan mendapat dukungan karena kebijakan Republik yang dipimpin oleh Donald Trump dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, mengingat janjinya untuk secara signifikan meningkatkan tarif perdagangan. Hal ini mungkin mendorong investor untuk mencari aset yang aman sebagai perlindungan terhadap risiko inflasi jangka panjang. Kebijakan ekonomi Trump mencakup mengenakan tarif, meningkatkan defisit fiskal, dan mengurangi pajak, yang bertentangan dengan upaya Fed untuk mengendalikan inflasi.
Analisis Teknis: Harga Emas Dekati $2,650
Pada hari Kamis, harga emas diperdagangkan sekitar $2,650 per ons troy. Analisis teknis menunjukkan kemungkinan kelanjutan bias bearish. Pada grafik harian, harga tetap di bawah rata-rata bergerak eksponensial (EMA) sembilan dan 14 hari. Selain itu, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14 hari berada di bawah 50, mendukung pandangan bearish untuk logam kuning ini.
Pada sisi downside, pasangan XAU/USD dapat menguji level terendah tiga minggu di $2,603.53. Jika level ini diterobos, harga emas mungkin akan menghadapi tekanan untuk menjelajahi area sekitar level psikologis $2,500.00. Sebaliknya, level psikologis $2,700.00 tampak sebagai penghalang segera, diikuti oleh EMA sembilan hari di $2,711.40. Jika level ini diterobos, pasangan ini bisa menguji harga tertinggi sepanjang masa di $2,790.11 yang tercatat pada 31 Oktober.
Indikator Ekonomi: Keputusan Suku Bunga Fed
Federal Reserve (Fed) mempertimbangkan kebijakan moneter dan membuat keputusan mengenai suku bunga dalam delapan pertemuan yang sudah dijadwalkan setiap tahunnya. Fed memiliki dua mandat: menjaga inflasi di angka 2% dan mempertahankan tingkat lapangan kerja penuh. Alat utama untuk mencapainya adalah dengan menetapkan suku bunga – baik yang diberikan kepada bank maupun yang dikenakan bank kepada satu sama lain.
Jika Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga, maka Dolar AS cenderung menguat karena menarik lebih banyak aliran modal asing. Sebaliknya, jika memotong suku bunga, hal ini cenderung melemahkan Dolar AS karena modal berpindah ke negara-negara yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Jika suku bunga tidak diubah, perhatian akan beralih pada nada dari pernyataan Federal Open Market Committee (FOMC), apakah bersifat hawkish (mengharapkan suku bunga lebih tinggi di masa mendatang) atau dovish (mengharapkan suku bunga lebih rendah di masa mendatang).