Analisis Harga Perak dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Harga perak diperdagangkan stabil di sekitar $34.00, sementara investor menunggu rilis rencana tarif timbal balik yang lebih rinci dari Presiden AS, Donald Trump, pada hari Rabu. Pengenaan tarif oleh Trump diperkirakan akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi global, termasuk di AS. Keyakinan Fed Daly menurun mengenai harapannya akan dua pemotongan suku bunga tahun ini. Harga perak (XAG/USD) berfluktuasi di sekitar $34.00 pada sesi Eropa hari Senin. Logam mulia ini bergerak datar sementara investor menunggu pandangan yang lebih jelas tentang prospek ekonomi global.
Presiden AS, Donald Trump, dijadwalkan untuk mengumumkan tarif timbal balik pada “Hari Pembebasan”, di mana tarif yang dikenakan akan setara dengan yang dikenakan oleh negara lain terhadap AS untuk produk yang sama. Dampak tarif timbal balik ini diperkirakan akan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global. Daya tarik logam mulia, seperti perak, meningkat di tengah meningkatnya ketegangan ekonomi global. Investor memperkirakan tarif Trump juga akan melemahkan pertumbuhan ekonomi AS, mengingat dampak tarif yang lebih tinggi akan ditanggung oleh importir AS, yang juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan inflasi.
Kekhawatiran risiko ekonomi AS dan percepatan tekanan harga dalam waktu dekat telah memaksa pejabat Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan panduan kebijakan moneter yang ketat. Pada hari Jumat, Presiden Bank Fed San Francisco, Mary Daly, mengungkapkan bahwa keyakinannya menurun akan harapannya akan dua pemotongan suku bunga tahun ini. Keyakinannya terhadap dua pemotongan suku bunga tersebut goyah setelah dirilisnya data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS untuk Februari, yang meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan, yakni 2.8% dibandingkan perkiraan 2.7% dan rilis sebelumnya 2.6%.
Secara historis, harapan yang kuat untuk suku bunga Fed yang tinggi untuk waktu yang lama memberikan beban pada aset yang tidak memberikan hasil, termasuk perak.
Analisis Teknikal Harga Perak
Harga perak bergerak menuju batas datar pola grafik Segitiga Menaik pada timeframe harian mendekati puncak $34.87 pada 22 Oktober. Batas yang menaik dari pola grafik ini ditempatkan dari titik terendah $26.45 pada 8 Agustus. Secara teknis, pola Segitiga Menaik menunjukkan ketidakpastian di kalangan para pelaku pasar. Rata-rata Bergerak Eksponensial 20-hari (EMA) mendekati $33.30 terus memberikan dukungan bagi harga perak. Indeks Kekuatan Relatif 14-hari (RSI) rebound di atas 60.00, menunjukkan kebangkitan momentum bullish. Ke bawah, puncak $32.77 pada 6 Maret akan berfungsi sebagai dukungan kunci untuk harga perak. Sementara itu, puncak $34.87 pada 22 Oktober akan menjadi penghalang utama.
Pertanyaan Umum tentang Perak
Mengapa orang berinvestasi dalam Perak?
Perak adalah logam mulia yang banyak diperdagangkan di kalangan investor. Secara historis, perak digunakan sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran. Meski kurang populer dibandingkan emas, trader mungkin beralih ke perak untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka, karena nilai intrinsiknya atau sebagai potensi perlindungan selama periode inflasi tinggi. Investor dapat membeli perak fisik, dalam bentuk koin atau batangan, atau memperdagangkannya melalui kendaraan seperti Exchange Traded Funds (ETF) yang melacak harga perak di pasar internasional.
Faktor apa saja yang mempengaruhi harga Perak?
Harga perak dapat bergerak karena sejumlah faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi mendalam dapat menyebabkan harga perak melonjak karena statusnya sebagai aset safe-haven, meskipun tidak sekuat emas. Sebagai aset yang tidak memberikan hasil, perak cenderung naik seiring dengan penurunan suku bunga. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana perilaku Dolar AS (USD) karena aset ini dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menahan harga perak, sementara Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga naik. Faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan – perak jauh lebih melimpah dibandingkan emas – dan tingkat daur ulang juga dapat mempengaruhi harga.
Bagaimana permintaan industri mempengaruhi harga Perak?
Perak banyak digunakan di berbagai industri, terutama di sektor elektronik atau energi solar, karena memiliki konduktivitas listrik tertinggi di antara semua logam – lebih tinggi daripada tembaga dan emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan permintaan cenderung menurunkannya. Dinamika di ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi terhadap fluktuasi harga: di AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan perak dalam berbagai proses; di India, permintaan konsumen untuk logam berharga ini untuk perhiasan juga berperan penting dalam penetapan harga.
Bagaimana harga Perak bereaksi terhadap pergerakan Emas?
Harga perak cenderung mengikuti pergerakan harga emas. Ketika harga emas naik, perak biasanya mengikuti, karena status mereka sebagai aset safe-haven yang serupa. Rasio Emas/Perak, yang menunjukkan jumlah ons perak yang diperlukan untuk menyamai nilai satu ons emas, dapat membantu menentukan penilaian relatif antara kedua logam tersebut. Beberapa investor mungkin menganggap rasio tinggi sebagai indikator bahwa perak undervalued, atau emas overvalued. Sebaliknya, rasio rendah mungkin menunjukkan bahwa emas undervalued relatif terhadap perak.