Analisis NZD/USD: Peluang untuk Trader Pemula

Analisis NZD/USD: Peluang untuk Trader Pemula

NZD/USD menarik perhatian beberapa pembeli mendekati 0.5600 pada sesi awal Asia di hari Senin, meningkat 0.20% pada hari ini. PBoC (People’s Bank of China) mempertahankan suku bunga Loan Prime Rates (LPR) satu tahun dan lima tahun pada hari Senin. Ekspektasi dovish dari Fed (Federal Reserve) bisa memberikan tekanan pada USD dan menciptakan angin segar untuk pasangan ini. Pasangan NZD/USD tetap berada di jalur positif di sekitar 0.5600 selama jam perdagangan Asia pada hari Senin. Kiwi tetap kuat setelah PBoC mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga LPR-nya.

Pasar mungkin menjadi lebih hati-hati saat investor bersiap menghadapi pengumuman kebijakan menjelang pelantikan Presiden terpilih, Donald Trump. Pada awal hari Senin, bank sentral China memutuskan untuk menjaga LPR satu tahun dan lima tahun tetap stabil di 3.35% dan 3.85%, masing-masing. Namun, perhatian akan beralih pada kebijakan tarif Trump.

Pada bulan Desember, Trump mengumumkan bahwa dia akan memberlakukan tarif hingga 10% pada impor global dan 60% pada barang-barang dari China, serta biaya impor tambahan sebesar 25% untuk produk dari Kanada dan Meksiko. Setiap perkembangan dalam ekonomi China biasanya berdampak pada Kiwi, karena China adalah mitra dagang terbesar New Zealand.

Awal yang kuat dari masa jabatan baru Trump bisa mengguncang pasar dan memberikan dukungan lebih pada dolar, menurut strategis mata uang Corpay, Peter Dragicevich. Di sisi lain, data inflasi AS yang lebih lemah dan komentar dovish dari pejabat Fed bisa membatasi potensi penguatan Greenback.

FAQ tentang New Zealand Dollar (NZD)

Faktor Kunci yang Mendorong NZD

New Zealand Dollar (NZD), yang juga dikenal sebagai Kiwi, adalah mata uang yang banyak diperjualbelikan di kalangan investor. Nilai NZD secara umum dipengaruhi oleh kesehatan ekonomi New Zealand dan kebijakan bank sentral negara tersebut. Ada beberapa faktor unik yang juga bisa mempengaruhi pergerakan NZD. Kinerja ekonomi China cenderung mempengaruhi Kiwi karena China adalah mitra dagang terbesar New Zealand. Berita buruk mengenai ekonomi China biasanya berarti lebih sedikit ekspor dari New Zealand ke negara tersebut, yang berdampak pada ekonominya dan pada akhirnya mata uangnya.

Faktor lain yang mempengaruhi NZD adalah harga susu, karena industri susu adalah ekspor utama New Zealand. Harga susu yang tinggi meningkatkan pendapatan ekspor, memberikan dampak positif pada ekonomi dan dengan demikian pada NZD.

Dampak Keputusan RBNZ terhadap NZD

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat inflasi antara 1% dan 3% dalam jangka menengah, dengan fokus menjaga inflasi mendekati titik tengah 2%. Untuk mencapai tujuan ini, bank menetapkan level suku bunga yang sesuai. Ketika inflasi terlalu tinggi, RBNZ akan meningkatkan suku bunga untuk menyejukkan ekonomi, tetapi langkah ini juga akan meningkatkan hasil obligasi, menarik minat investor untuk berinvestasi di negara tersebut dan meningkatkan NZD. Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah cenderung melemahkan NZD. Diferensial suku bunga, atau perbandingan suku bunga di New Zealand dengan yang ditetapkan oleh Federal Reserve AS, juga dapat memainkan peran penting dalam pergerakan pasangan NZD/USD.

Pengaruh Data Ekonomi terhadap Nilai NZD

Rilis data makroekonomi di New Zealand sangat penting untuk menilai keadaan ekonomi dan dapat mempengaruhi nilai New Zealand Dollar (NZD). Ekonomi yang kuat, berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pengangguran rendah, dan tingkat kepercayaan yang tinggi, adalah hal yang baik untuk NZD. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menarik investasi asing dan mungkin mendorong RBNZ untuk meningkatkan suku bunga, jika kekuatan ekonomi ini disertai dengan inflasi yang tinggi. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, NZD kemungkinan akan terdepresiasi.

Sentimen Risiko yang Lebih Luas dan Dampaknya terhadap NZD

New Zealand Dollar (NZD) cenderung menguat selama periode risk-on, atau ketika investor melihat risiko pasar yang lebih luas sebagai rendah dan optimis tentang pertumbuhan. Ini biasanya mengarah pada prospek yang lebih baik untuk komoditas dan mata uang komoditas seperti Kiwi. Sebaliknya, NZD cenderung melemah pada saat gejolak pasar atau ketidakpastian ekonomi karena investor cenderung menjual aset dengan risiko lebih tinggi dan mencari tempat berlindung yang lebih stabil.