Analisis Pergerakan Harga Emas Menghadapi Ancaman Tarif 100% dari Trump
Emas mengalami penurunan pada hari Senin setelah Presiden terpilih Donald Trump mengancam negara-negara BRICS dengan tarif 100%. Trump memperingatkan bahwa ia akan menggunakan tarif tersebut jika BRICS mencoba menggantikan USD dengan mata uang mereka sendiri. Meskipun USD menguat, yang memberikan tekanan pada harga emas, risiko geopolitik yang meningkat masih memberikan aliran investasi yang mendukung logam mulia ini.
Harga Emas (XAU/USD) jatuh dan diperdagangkan di kisaran $2.640 pada hari Senin akibat penguatan USD. Meskipun begitu, potensi penurunan harga emas tetap terbatas karena risiko geopolitik yang tinggi, yang terus mendorong permintaan sebagai aset safe-haven.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Emas mengalami penurunan pada awal pekan setelah Trump mengancam akan menerapkan tarif 100% pada blok perdagangan BRICS jika mereka melanjutkan rencana mereka untuk menggantikan USD dengan mata uang baru. Trump menyatakan, "Ide bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari Dolar sementara kami hanya diam saja sudah BERAKHIR." Dia juga menambahkan bahwa jika negara-negara ini tidak berkomitmen untuk tidak menciptakan mata uang baru, mereka akan menghadapi tarif 100% dan kehilangan akses ke pasar ekonomi AS yang luar biasa.
Negara-negara BRICS, termasuk Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Uni Emirat Arab, dan Ethiopia, telah mengurangi ketergantungan mereka pada USD sebagai alat tukar dan menggunakan mata uang anggota mereka. Bahkan, ada usulan untuk mengembangkan mata uang BRICS yang didukung oleh emas untuk keperluan perdagangan, yang bisa sepenuhnya menggantikan USD. Beberapa negara BRICS, seperti China dan India, juga diketahui meningkatkan cadangan emas mereka. Hal ini mungkin karena mereka ingin meluncurkan mata uang yang didukung oleh emas untuk menggantikan USD.
Dampak Risiko Geopolitik
Di sisi lain, emas terus mendapatkan manfaat dari meningkatnya risiko geopolitik, yang mendorong aliran keamanan dan berfungsi sebagai penyeimbang terhadap pengaruh negatif dari pernyataan Trump. Meskipun pihak berwenang Lebanon telah menyetujui gencatan senjata, laporan terbaru menunjukkan serangan drone militer Israel di perbatasan Suriah. Di Gaza, serangan Israel juga mengakibatkan kematian sejumlah orang. Selain itu, konflik sipil di Suriah terus berlanjut, menambah ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Analisis Teknikal: Pergerakan Emas dalam Rentang Samping
Emas diperdagangkan sepanjang garis tren utama dan terus bergerak dalam rentang terbatas. Tren jangka pendek emas tampak menyamping, dan berdasarkan prinsip bahwa “tren adalah temanmu”, probabilitas pergerakan terus berlanjut dalam mode saat ini cukup tinggi. Dalam pasar yang menyamping ini, ada kemungkinan harga emas akan terus turun. Jika harga tembus di bawah $2.605 (jumlah terendah pada 26 November), maka hal ini akan mengonfirmasi pergerakan lebih lanjut ke arah bawah menuju kisaran rendah di $2.530.
Pertanyaan yang Sering Diajukan mengenai BRICS
Apa itu BRICS?
BRICS adalah akronim yang menunjukkan kelompok Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Nama ini diperkenalkan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O'Neill, pada tahun 2001. Kelompok ini bertujuan untuk memberikan suara bagi negara-negara yang dikenal sebagai "Global South".
Apa yang menjadi fokus aliansi BRICS?
BRICS berupaya memiliki pandangan yang sama pada isu-isu geopolitik dan diplomatik, meski belum ada integrasi ekonomi yang jelas di antara anggotanya. Mereka memiliki pertemuan tahunan di tingkat tertinggi dan telah mengimplementasikan inisiatif seperti pembentukan bank pembangunan bersama.
Apakah BRICS berencana membuat mata uang baru?
Muncul spekulasi bahwa BRICS sedang menjajaki kemungkinan membuat mata uang yang didukung oleh komoditas seperti emas untuk mengurangi ketergantungan pada USD dalam transaksi ekonomi lintas batas. Pada KTT BRICS 2023, kelompok ini menekankan pentingnya penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional di antara anggotanya.
