Analisis Posisi Mata Uang di Pasar Forex
Posisi net long untuk US Dollar (USD) telah mengalami penurunan. Sementara itu, posisi net short untuk Euro (EUR) juga telah menurun. Posisi net long untuk GBP telah menurun selama lima minggu berturut-turut, dan posisi net short untuk JPY telah meningkat. Hal ini diungkapkan oleh analis FX Rabobank, Jane Foley dan Molly Schwartz.
Penurunan Posisi Net Long USD
Posisi net long pada USD menurun karena adanya pengurangan dalam posisi long. Pemilihan presiden AS berlangsung pada tanggal 5 November, di mana Donald Trump diumumkan sebagai President-elect pada tanggal 6 November, bersamaan dengan mayoritas GOP di Senat. Hasil kongres belum final, tetapi GOP sudah memenangkan dua kursi yang sebelumnya dipegang oleh Demokrat.
Pergerakan Posisi Net Short EUR
Posisi net short untuk EUR juga mengalami penurunan yang disebabkan oleh pengurangan dalam posisi short. Inflasi CPI agregat zona euro tercatat sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yaitu 2.0% tahun ke tahun minggu lalu. Saat ini, pasar hanya memperkirakan kemungkinan 17.2% untuk pemotongan 50bp pada tanggal 12 Desember. Hingga saat ini, EUR merupakan mata uang G10 dengan kinerja terburuk kedua di pasar spot, mengalami penurunan sebesar 1.84% terhadap USD.
Penurunan Berkelanjutan Posisi Net Long GBP
Posisi net long untuk GBP telah menurun selama lima minggu berturut-turut, yang diakibatkan oleh penurunan posisi long. Meskipun demikian, GBP adalah satu-satunya mata uang G10 yang telah mengungguli USD sejak awal tahun ini.
Kenaikan Posisi Net Short JPY
Posisi net short untuk JPY meningkat karena adanya kenaikan dalam posisi short. JPY tetap menjadi mata uang G10 dengan kinerja terburuk tahun ini, mengalami penurunan sebesar 6.97% terhadap USD.
Dengan memahami pergerakan posisi ini, trader pemula bisa mengambil keputusan yang lebih baik dalam strategi trading mereka. Pastikan untuk selalu memperhatikan berita dan analisis pasar terkini untuk meningkatkan hasil trading Anda.