Anggota Bank Sentral Eropa Dukung Kebijakan Berbeda dari Amerika Serikat
Bank Sentral Eropa Akan Longgarkan Kebijakan Keuangan
Bank Sentral Eropa (ECB) telah menerima desakan dari salah satu anggotanya, Yannis Stournaras, untuk melonggarkan kebijakan keuangan. Stournaras berpendapat bahwa kebijakan ECB saat ini terlalu berhati-hati dan berpotensi menyebabkan inflasi turun di bawah target 2%.
Dampak pada Pasar
Pernyataan Stournaras berdampak negatif pada nilai tukar euro terhadap dolar AS (EUR/USD). EUR/USD mengalami penurunan tajam dan diperdagangkan di sekitar 1,0682, turun sekitar 0,38% pada hari itu. Penurunan ini menunjukkan bahwa pasar yakin kebijakan keuangan yang lebih longgar akan melemahkan euro.
Usulan Stournaras
Stournaras mengusulkan empat pemotongan suku bunga pada tahun 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, beberapa anggota ECB lainnya dikabarkan menentang usulan ini, dengan alasan bahwa inflasi sudah tinggi dan pemotongan suku bunga dapat memicu lebih banyak inflasi.
Pertanyaan mengenai Anggota Bank Sentral Eropa Dukung Kebijakan Berbeda dari Amerika Serikat :
Q: Apa rekomendasi Yannis Stournaras untuk ECB?
A: Stournaras merekomendasikan pelonggaran kebijakan keuangan dengan melakukan empat pemotongan suku bunga pada tahun 2024.
Q: Bagaimana dampak pernyataan Stournaras pada pasar?
A: Pernyataan Stournaras berdampak negatif pada nilai tukar euro terhadap dolar AS, menyebabkan EUR/USD mengalami penurunan.
Q: Apa alasan Stournaras mengusulkan pelonggaran kebijakan keuangan?
A: Stournaras berpendapat bahwa kebijakan ECB saat ini terlalu berhati-hati dan berpotensi menyebabkan inflasi turun di bawah target 2%.
Q: Apakah semua anggota ECB setuju dengan usulan Stournaras?
A: Tidak, beberapa anggota ECB dikabarkan menentang usulan tersebut, dengan alasan bahwa inflasi sudah tinggi dan pemotongan suku bunga dapat memicu lebih banyak inflasi.
Q: Apa itu ECB dan bagaimana pengaruhnya terhadap Euro?
A: Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter untuk kawasan tersebut. Mandat utama ECB adalah menjaga kestabilan harga, yang berarti menjaga inflasi sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai hal ini adalah dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi biasanya akan menghasilkan Euro yang lebih kuat dan sebaliknya.
Q: Apa itu Pelonggaran Kuantitatif (QE) dan bagaimana pengaruhnya terhadap Euro?
A: Dalam situasi ekstrem, Bank Sentral Eropa dapat memberlakukan alat kebijakan yang disebut Pelonggaran Kuantitatif. QE adalah proses di mana ECB mencetak Euro dan menggunakannya untuk membeli aset – biasanya obligasi pemerintah atau perusahaan – dari bank dan lembaga keuangan lainnya. QE biasanya menghasilkan Euro yang lebih lemah. QE merupakan upaya terakhir ketika penurunan suku bunga saja tidak mungkin mencapai tujuan stabilitas harga. ECB menggunakannya selama Krisis Keuangan Hebat pada tahun 2009-11, pada tahun 2015 ketika inflasi tetap rendah, serta selama pandemi covid.
Q: Apa itu Pengetatan Kuantitatif (QT) dan bagaimana pengaruhnya terhadap Euro?
A: Pengetatan Kuantitatif (QT) adalah kebalikan dari QE. Hal ini dilakukan setelah QE ketika pemulihan ekonomi sedang berlangsung dan inflasi mulai meningkat. Sementara dalam QE Bank Sentral Eropa (ECB) membeli obligasi pemerintah dan perusahaan dari lembaga keuangan untuk memberi mereka likuiditas, dalam QT ECB berhenti membeli lebih banyak obligasi, dan berhenti menginvestasikan kembali pokok yang jatuh tempo pada obligasi yang sudah dipegangnya. Hal ini biasanya positif (atau menguntungkan) bagi Euro.