AUD/JPY Terpengaruh oleh Rencana Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan

Pasangan mata uang AUD/JPY mengalami kesulitan karena diperkirakan Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Sikap BoJ yang hawkish diperkuat oleh penurunan 1,8% dalam pendapatan tunai nyata, yang mencerminkan inflasi yang terus terjadi. Di sisi lain, AUD mendapatkan dukungan dari pertumbuhan GDP yang lebih kuat dari yang diperkirakan dan data perdagangan yang kokoh dari Australia.
Pada jam perdagangan Eropa hari Senin, AUD/JPY berusaha untuk mengurangi kerugian harian dan berada di sekitar angka 93,30. Pasangan mata uang ini mendapatkan tekanan karena BoJ diperkirakan akan melakukan kenaikan suku bunga sebagai bagian dari normalisasi kebijakan moneternya. Harapan investor mengenai kenaikan suku bunga BoJ semakin menguat setelah data yang dirilis pada Senin menunjukkan penurunan pendapatan tunai nyata sebesar 1,8%.
Optimisme bahwa kenaikan gaji substansial tahun lalu akan berlanjut tahun ini juga mendukung pengencangan kebijakan lebih lanjut. Hal ini mengakibatkan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB), yang mempersempit perbedaan suku bunga antara Jepang dan ekonomi lain, dan pada akhirnya menguntungkan JPY yang berimbal hasil lebih rendah.
Dolar Australia (AUD) mendapat dukungan dari pertumbuhan GDP yang lebih kuat dari yang diperkirakan dan data perdagangan Australia yang dirilis minggu lalu. Dalam hal kebijakan moneter, Notulen Rapat Reserve Bank of Australia (RBA) terbaru menunjukkan kehati-hatian terkait kemungkinan pengurangan suku bunga lebih lanjut, menegaskan bahwa penurunan suku bunga Februari tidak menunjukkan komitmen untuk terus melakukan pelonggaran.
Namun, AUD/JPY mungkin akan menghadapi tantangan karena meningkatnya ketegangan perdagangan global yang mengurangi selera risiko investor. Tarif retaliatory China pada beberapa produk pertanian AS mulai berlaku pada hari Senin, sebagai tanggapan terhadap kenaikan tarif AS minggu lalu dari 10% menjadi 20% pada impor China, mengingat posisi China sebagai mitra dagang terbesar Australia.
Selain itu, China mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka akan memberlakukan tarif 100% pada minyak kanola, kue minyak, dan kacang polong dari Kanada, serta 25% pada produk akuatik dan daging babi dari Kanada. Langkah ini merupakan balasan terhadap tarif yang diberlakukan oleh Kanada pada bulan Oktober, yang semakin memicu ketegangan perdagangan. Ini menandai konflik perdagangan baru yang sebagian besar dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
FAQs mengenai Tariff