AUD/JPY Turun Sedikit, Rawan Dekat Titik Terendah Multi-Minggu
AUD/JPY Menurun karena Berbagai Faktor
Penurunan Berkelanjutan
Pasangan mata uang AUD/JPY mengalami tekanan jual untuk hari ketiga berturut-turut dan mencapai level terendah dalam beberapa minggu terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk komentar hati-hati dari Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) dan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral Jepang (BoJ).
Kenaikan Suku Bunga RBA dan Data Perdagangan Australia
Pernyataan Gubernur RBA Michele Bullock yang menyatakan kewaspadaan terhadap risiko inflasi mendorong penguatan Dolar Australia (AUD), sehingga mendukung pasangan mata uang AUD/JPY. Namun, data Neraca Perdagangan Australia yang menunjukkan peningkatan surplus tidak cukup kuat untuk mendorong kenaikan yang berarti.
Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ dan Pernyataan Anggota Dewan
Ekspektasi bahwa BoJ akan kembali menaikkan suku bunga pada tahun 2024, didukung oleh data kenaikan upah riil di Jepang, menjadi penopang Yen Jepang (JPY) dan membatasi kenaikan AUD/JPY. Anggota Dewan BoJ Hajime Takata juga menyatakan bahwa bank sentral harus menyesuaikan kondisi moneter jika terkonfirmasi bahwa perusahaan akan melanjutkan peningkatan belanja modal, upah, dan harga.
Pertanyaan mengenai AUD/JPY Turun Sedikit, Rawan Dekat Titik Terendah Multi-Minggu :
Q: Mengapa AUD/JPY mengalami penurunan?
A: Karena beberapa faktor, termasuk komentar hati-hati dari RBA dan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh BoJ.
Q: Apa dampak pernyataan Gubernur RBA terhadap AUD/JPY?
A: Menguatkan AUD, sehingga mendukung kenaikan AUD/JPY.
Q: Bagaimana data Neraca Perdagangan Australia memengaruhi AUD/JPY?
A: Tidak mendorong kenaikan yang berarti bagi AUD/JPY.
Q: Apa yang menjadi penopang Yen Jepang dan membatasi kenaikan AUD/JPY?
A: Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh BoJ dan data kenaikan upah riil di Jepang.
Q: Apa yang disampaikan oleh Anggota Dewan BoJ, Hajime Takata?
A: Menyatakan bahwa BoJ harus menyesuaikan kondisi moneter jika perusahaan melanjutkan peningkatan belanja modal, upah, dan harga.