AUD/USD Mengalami Penurunan ke 0.6305 di Sesi Awal Asia

AUD/USD melemah menuju sekitar 0.6305 di sesi awal Asia pada hari Senin. CPI China pada bulan Februari menunjukkan angka negatif untuk pertama kalinya sejak Januari tahun lalu. Nonfarm Payrolls AS meningkat sebanyak 151.000 di bulan Februari, dibandingkan dengan ekspektasi yang mencapai 160.000. Pasangan AUD/USD melemah mendekati 0.6305 pada sesi awal Asia hari Senin. Data ekonomi China yang mengecewakan selama akhir pekan memberikan tekanan pada Australian Dollar (AUD), yang berfungsi sebagai proxy untuk ekonomi China. Namun, kekhawatiran akan adanya perlambatan ekonomi di AS mungkin membantu membatasi kerugian pasangan ini.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada hari Minggu menunjukkan bahwa Consumer Price Index (CPI) China turun sebesar 0,7% YoY pada bulan Februari, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,5% pada bulan Januari. Angka ini lebih rendah dari estimasi penurunan sebesar 0,5%. Secara bulanan, inflasi CPI China tercatat -0,2% pada bulan Februari, sedangkan Januari mencatat 0,7%, yang juga lebih lemah dari ekspektasi -0,1%. Sementara itu, Producer Price Index (PPI) negara tersebut turun 2,2% YoY pada bulan Februari, setelah penurunan 2,3% pada bulan Januari. Data ini berada di bawah konsensus pasar yang memprediksi -2,1%. Tekanan deflasi terus memberikan dampak negatif pada ekonomi terbesar kedua di dunia, yang berdampak pada penjualan AUD.
Di sisi lain, sikap hati-hati dari Reserve Bank of Australia (RBA) mungkin memberikan dukungan pada AUD terhadap US Dollar (USD). RBA berhati-hati tentang kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut, dan keputusan untuk mengurangi suku bunganya pada bulan Februari tidak berarti bahwa bank sentral berkomitmen untuk melakukan pemotongan lagi pada pertemuan mendatang, seperti yang ditunjukkan dalam notulen pertemuan RBA yang diadakan pada 17 dan 18 Februari.
Nonfarm Payrolls (NFP) AS meningkat 151.000 di bulan Februari, setelah mencatat peningkatan 125.000 (direvisi dari 143.000) pada bulan Januari, seperti yang dilaporkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Jumat. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang mencapai 160.000. Pertumbuhan pekerjaan yang lebih lemah dari yang diharapkan di AS dapat melemahkan Greenback dan memberikan angin segar bagi AUD/USD.
Pertanyaan Seputar Australian Dollar (AUD)
Apa faktor utama yang mempengaruhi Australian Dollar?
Salah satu faktor terpenting bagi Australian Dollar (AUD) adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Karena Australia adalah negara yang kaya sumber daya, harga ekspor terbesarnya, yaitu Iron Ore, juga menjadi pendorong penting. Kesehatan ekonomi China, sebagai mitra dagang terbesar Australia, serta inflasi, tingkat pertumbuhan, dan Neraca Perdagangan di Australia juga merupakan faktor yang mempengaruhi. Selain itu, sentimen pasar—apakah investor mengambil risiko lebih tinggi (risk-on) atau mencari tempat aman (risk-off)—juga berpengaruh, dengan risk-on positif untuk AUD.
Bagaimana keputusan RBA mempengaruhi Australian Dollar?
Reserve Bank of Australia (RBA) mempengaruhi Australian Dollar (AUD) dengan menetapkan tingkat suku bunga yang dapat dipinjam oleh bank-bank di Australia. Ini mempengaruhi tingkat suku bunga di seluruh ekonomi. Tujuan utama RBA adalah menjaga inflasi tetap stabil antara 2-3% dengan menyesuaikan suku bunga. Tingkat suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan bank sentral besar lainnya mendukung AUD, sebaliknya jika suku bunganya rendah.
Bagaimana kesehatan ekonomi China mempengaruhi Australian Dollar?
China adalah mitra dagang terbesar Australia, sehingga kesehatan ekonomi China merupakan pengaruh utama terhadap nilai Australian Dollar (AUD). Ketika ekonomi China tumbuh dengan baik, negara tersebut membeli lebih banyak bahan mentah, barang, dan jasa dari Australia, sehingga permintaan terhadap AUD meningkat dan nilainya pun naik. Sebaliknya, jika ekonomi China tidak tumbuh secepat yang diharapkan, nilai AUD bisa turun.
Bagaimana harga Iron Ore mempengaruhi Australian Dollar?
Iron Ore adalah ekspor terbesar Australia, menyumbang $118 miliar per tahun menurut data tahun 2021, dengan China sebagai tujuan utamanya. Oleh karena itu, harga Iron Ore dapat menjadi pendorong bagi nilai Australian Dollar. Umumnya, jika harga Iron Ore naik, AUD juga akan naik karena permintaan terhadap mata uang ini meningkat. Sebaliknya, jika harga Iron Ore turun, AUD juga cenderung menurun.
Bagaimana Neraca Perdagangan mempengaruhi Australian Dollar?
Neraca Perdagangan, yang merupakan selisih antara pendapatan dari ekspor dan pengeluaran untuk impor, adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai Australian Dollar. Jika Australia menghasilkan ekspor yang sangat dicari, maka nilai mata uangnya akan naik hanya dari surplus permintaan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli ekspornya. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan yang positif akan memperkuat AUD, sedangkan Neraca Perdagangan yang negatif akan memiliki efek sebaliknya.