AUD/USD Menguat Dekat 0.6150 Meski Prediksi Dovish RBA Meningkat
AUD/USD naik mendekati 0.6150 saat AUD menguat, meskipun ekspektasi dovish dari RBA meningkat. The Fed diperkirakan hanya akan melakukan satu penurunan suku bunga tahun ini. Investor menantikan data inflasi AS dan data ketenagakerjaan Australia untuk bulan Desember.
Pasangan AUD/USD bergerak naik mendekati 0.6150 pada sesi Amerika Utara hari Senin. Pasangan Aussie ini menguat meski US Dollar (USD) mengungguli sebagian besar rekan-rekannya karena trader memangkas ekspektasi dovish The Federal Reserve (Fed) setelah rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang optimis untuk bulan Desember. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mencatatkan level tertinggi baru dalam lebih dari dua tahun di atas 110.00. Laporan NFP AS menunjukkan bahwa permintaan pekerja tetap kuat. Selain itu, tingkat pengangguran menurun. Skenario ini menguntungkan USD dan membebani ekspektasi dovish Fed.
Analis di Macquarie memperkirakan bahwa Fed hanya akan menurunkan suku bunga satu kali tahun ini, dengan siklus suku bunga saat ini berada di kisaran 4.00%-4.25%. Proyeksi penurunan suku bunga hanya satu kali lebih rendah dibandingkan dengan dua kali yang diperkirakan oleh pejabat Fed dalam ringkasan proyeksi ekonomi terbaru. Pemicu berikutnya bagi USD adalah data Consumer Price Index (CPI) untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Rabu.
Sementara itu, investor tetap mendukung Australian Dollar (AUD) terhadap USD meskipun trader memperkirakan sekitar 75% kemungkinan penurunan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) dalam rapat kebijakan bulan Februari. Di sisi ekonomi, investor akan fokus pada data ketenagakerjaan Australia untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Kamis. Laporan ketenagakerjaan diperkirakan menunjukkan bahwa ekonomi menambah 15K pekerja, lebih sedikit dari 35.6K pada bulan November.
FAQ tentang Australian Dollar
Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Australian Dollar?
Salah satu faktor paling signifikan untuk Australian Dollar (AUD) adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Karena Australia adalah negara kaya sumber daya, harga ekspor terbesarnya, Iron Ore, juga menjadi penggerak utama. Kesehatan ekonomi China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia, serta inflasi, laju pertumbuhan, dan Trade Balance Australia juga berpengaruh. Sentimen pasar – apakah investor mengambil risiko lebih banyak (risk-on) atau mencari aset aman (risk-off) – juga mempengaruhi, dengan risk-on menjadi positif bagi AUD.
Bagaimana Keputusan Reserve Bank of Australia Mempengaruhi Australian Dollar?
RBA mempengaruhi AUD dengan menetapkan tingkat suku bunga yang bisa dipinjamkan bank-bank Australia. Ini mempengaruhi tingkat suku bunga secara keseluruhan dalam ekonomi. Tujuan utama RBA adalah menjaga tingkat inflasi yang stabil di 2-3% dengan menyesuaikan suku bunga naik atau turun. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan bank sentral besar lainnya mendukung AUD, sementara sebaliknya untuk suku bunga rendah.
Bagaimana Kesehatan Ekonomi China Mempengaruhi Australian Dollar?
China adalah mitra dagang terbesar Australia, sehingga kesehatan ekonomi China sangat mempengaruhi nilai AUD. Ketika ekonomi China baik, mereka membeli lebih banyak bahan mentah, barang, dan jasa dari Australia, meningkatkan permintaan terhadap AUD dan mendorong nilainya naik. Sebaliknya, jika ekonomi China tidak tumbuh secepat yang diharapkan, hal ini akan berdampak negatif pada AUD.
Bagaimana Harga Iron Ore Mempengaruhi Australian Dollar?
Iron Ore adalah ekspor terbesar Australia, dengan nilai $118 miliar per tahun pada data tahun 2021, dengan China sebagai tujuan utamanya. Harga Iron Ore bisa menjadi penggerak nilai AUD. Umumnya, jika harga Iron Ore naik, AUD juga akan naik, karena permintaan agregat terhadap mata uang tersebut meningkat. Sebaliknya jika harga Iron Ore jatuh.
Bagaimana Trade Balance Mempengaruhi Australian Dollar?
Trade Balance, yaitu selisih antara apa yang dihasilkan negara dari ekspor kontra apa yang dibayarkan untuk impor, juga dapat mempengaruhi nilai Australian Dollar. Jika Australia memproduksi ekspor yang sangat dibutuhkan, nilai mata uangnya akan naik murni dari surplus permintaan yang diciptakan oleh pembeli asing yang mencari untuk membeli ekspornya dibandingkan dengan apa yang dibelanjakan untuk impor. Maka dari itu, Trade Balance positif akan memperkuat AUD, sementara Trade Balance negatif akan mempunyai efek sebaliknya.