AUD/USD Menguat di Tengah Kebijakan Hawkish RBA dan Ketidakpastian Pemilu AS

AUD/USD Menguat di Tengah Kebijakan Hawkish RBA dan Ketidakpastian Pemilu AS

AUD/USD mengalami peningkatan yang signifikan pada hari Senin, naik sebesar 0,70% menjadi 0,6600. Hal ini dipicu oleh ekspektasi terhadap keputusan kebijakan hawkish dari Reserve Bank of Australia (RBA) dan ketidakpastian seputar pemilihan presiden di AS. Sebelumnya, AUD/USD sempat menurun karena pemulihan US Dollar dan kekhawatiran terhadap ekonomi China.

RBA diharapkan akan mempertahankan sikap hawkishnya, yang dapat mendukung AUD dalam jangka panjang. Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga dari RBA cukup rendah, sementara investor yakin bahwa Federal Reserve (Fed) akan melakukan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Rangkuman Pergerakan Pasar Harian: AUD Naik Menjelang Pemilu AS

US Dollar (USD) mengalami penurunan pada hari Senin seiring dengan hasil jajak pendapat yang menunjukkan persaingan ketat antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump di Iowa. Kemenangan Trump dapat meningkatkan USD karena adanya ekspektasi terhadap kebijakan proteksionis dan inflasi yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika Harris menang, kebijakan saat ini kemungkinan akan berlanjut, memberikan manfaat bagi mata uang berisiko.

Fed diharapkan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada hari Kamis, yang akan memengaruhi USD. Di sisi lain, RBA diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

Outlook Teknis AUD/USD: Tanda Bullish Muncul

Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di area negatif di angka 41, tetapi kemiringan RSI mengalami kenaikan tajam, menunjukkan bahwa tekanan pembelian semakin meningkat. Di sisi lain, Moving Average Convergence Divergence (MACD) datar dan merah, menandakan bahwa tekanan penjualan mulai melemah. Pasangan AUD/USD telah melanjutkan trajektori kenaikannya, didorong oleh pemulihan indikator teknis dari level oversold. Pemulihan ini menunjukkan bahwa penjualan yang terjadi belakangan mungkin telah berlebihan dan pembeli mulai memasuki kembali pasar.

FAQ Seputar Dolar Australia

Apa Faktor Utama yang Mempengaruhi Dolar Australia?

Salah satu faktor terpenting bagi Dolar Australia (AUD) adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh RBA. Karena Australia merupakan negara kaya sumber daya, harga ekspor terbesarnya, yaitu Besi, juga menjadi penggerak penting. Kesehatan ekonomi China, mitra dagang terbesar Australia, juga berpengaruh, bersama dengan inflasi di Australia, tingkat pertumbuhan, dan Neraca Perdagangan. Sentimen pasar—apakah investor lebih memilih aset berisiko (risk-on) atau mencari tempat aman (risk-off)—juga menjadi faktor, dengan risk-on berpengaruh positif bagi AUD.

Bagaimana Keputusan RBA Mempengaruhi Dolar Australia?

RBA mempengaruhi Dolar Australia (AUD) dengan menetapkan tingkat suku bunga yang dapat dipinjamkan oleh bank-bank Australia satu sama lain, yang berdampak pada tingkat suku bunga di seluruh ekonomi. Tujuan utama RBA adalah mempertahankan tingkat inflasi yang stabil antara 2-3% dengan melakukan penyesuaian suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan bank sentral besar lainnya mendukung AUD, dan sebaliknya.

Bagaimana Kesehatan Ekonomi China Mempengaruhi Dolar Australia?

China adalah mitra dagang terbesar Australia, sehingga kesehatan ekonominya sangat berpengaruh terhadap nilai Dolar Australia (AUD). Ketika ekonomi China tumbuh dengan baik, mereka mengimpor lebih banyak barang dan jasa dari Australia, meningkatkan permintaan untuk AUD. Sebaliknya, ketika pertumbuhan ekonomi China tidak memenuhi harapan, AUD dapat tertekan.

Bagaimana Harga Besi Mempengaruhi Dolar Australia?

Besi adalah ekspor terbesar Australia, dengan nilai mencapai $118 miliar per tahun. Oleh karena itu, harga Besi menjadi penggerak bagi Dolar Australia. Umumnya, jika harga Besi naik, AUD juga akan menguat, seiring dengan meningkatnya permintaan untuk mata uang tersebut.

Bagaimana Neraca Perdagangan Mempengaruhi Dolar Australia?

Neraca Perdagangan adalah selisih antara apa yang dihasilkan dari ekspor dan biaya impor suatu negara. Jika Australia memproduksi ekspor yang banyak dicari, nilai mata uangnya akan meningkat karena surplus permintaan dari pembeli asing. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan yang positif akan menguatkan AUD, dan sebaliknya jika neraca tersebut negatif.