AUD/USD Menyusut ke Sekitar 0.6370 pada Sesi Asia Pagi
AUD/USD menunjukkan penurunan ke kisaran 0.6370 pada sesi Asia pagi hari Kamis. Inflasi CPI di AS naik menjadi 2.7% YoY pada bulan November, sesuai dengan yang diperkirakan. Proyeksi dovish dari RBA terus menggerogoti nilai Aussie. Pasangan AUD/USD tetap defensif di dekat 0.6370 setelah sempat rebound dari level terendah tahun ini (YTD) di 0.6336. Sikap dovish dari Reserve Bank of Australia (RBA) membuat Australian Dollar (AUD) tertekan.
Para trader akan memperhatikan dengan seksama data pasar tenaga kerja Australia untuk bulan November, serta data Indeks Harga Produsen (PPI) di AS, yang akan dirilis kemudian pada hari Kamis.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Rabu menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) di AS meningkat 2.7% YoY pada bulan November, dibandingkan dengan 2.6% pada bulan Oktober. Secara bulanan, CPI naik 0.3% setelah sebelumnya meningkat 0.2% pada bulan Oktober. Sementara itu, CPI inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang volatile, meningkat 3.3% YoY pada bulan November dibandingkan dengan 3.3% sebelumnya. CPI inti bulanan juga meningkat 0.3% pada bulan November.
US Dollar (USD) sedikit menguat karena data inflasi AS tetap stabil, dengan para trader memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve (Fed) pada minggu depan. Pasar memperkirakan lebih dari 96% kemungkinan bahwa Fed akan memotong suku bunga 25 basis poin (bps) minggu depan, naik dari 86% sebelum data CPI dirilis, menurut alat FedWatch dari CME.
Dari sisi Aussie, RBA mempertahankan suku bunga pada 4.35% dalam pertemuan kebijakan terakhirnya di bulan Desember, tetapi mengindikasikan kemungkinan pemotongan pada bulan Februari, dengan probabilitas pasar menunjukkan 63%. Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan bahwa meskipun risiko inflasi ke atas telah mereda, mereka masih ada dan memerlukan kewaspadaan yang berkelanjutan. Pergeseran dovish yang tidak terduga dalam pernyataan kebijakan moneternya memberikan tekanan pada AUD terhadap Greenback.
FAQ Australian Dollar
Apa faktor kunci yang mempengaruhi Australian Dollar?
Salah satu faktor paling signifikan untuk Australian Dollar (AUD) adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Karena Australia adalah negara kaya sumber daya, faktor kunci lainnya adalah harga ekspor terbesarnya, Bijih Besi. Kesehatan ekonomi Tiongkok, mitra dagang terbesarnya, juga berperan, begitu pula inflasi di Australia, tingkat pertumbuhannya, dan Neraca Perdagangan. Sentimen pasar – apakah investor mengambil lebih banyak aset berisiko (risk-on) atau mencari tempat yang aman (risk-off) – juga mempengaruhi, dengan kondisi risk-on berdampak positif pada AUD.
Bagaimana keputusan Reserve Bank of Australia mempengaruhi Australian Dollar?
RBA mempengaruhi AUD dengan menetapkan tingkat suku bunga yang dapat dipinjam oleh bank-bank Australia satu sama lain. Ini memengaruhi tingkat suku bunga di seluruh ekonomi. Tujuan utama RBA adalah menjaga tingkat inflasi yang stabil antara 2-3% dengan menyesuaikan suku bunga naik atau turun. Tingkat suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan bank sentral besar lainnya mendukung AUD, dan sebaliknya.
Bagaimana kesehatan ekonomi Tiongkok mempengaruhi Australian Dollar?
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia, sehingga kesehatan ekonomi Tiongkok memiliki pengaruh besar terhadap nilai AUD. Ketika ekonomi Tiongkok tumbuh dengan baik, mereka membeli lebih banyak bahan mentah, barang, dan jasa dari Australia, yang meningkatkan permintaan untuk AUD dan mendorong nilainya naik. Sebaliknya, jika ekonomi Tiongkok tidak tumbuh secepat yang diharapkan, nilai AUD dapat tertekan.
Bagaimana harga Bijih Besi mempengaruhi Australian Dollar?
Bijih Besi adalah ekspor terbesar Australia, yang menghasilkan $118 miliar per tahun menurut data tahun 2021, dengan Tiongkok sebagai tujuan utama. Oleh karena itu, harga Bijih Besi dapat menjadi penggerak nilai AUD. Umumnya, jika harga Bijih Besi naik, AUD juga akan naik karena peningkatan permintaan agregat untuk mata uang tersebut. Sebaliknya, jika harga Bijih Besi turun, nilai AUD akan terpengaruh negatif.
Bagaimana Neraca Perdagangan mempengaruhi Australian Dollar?
Neraca Perdagangan, yang merupakan selisih antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspor dan apa yang dibayarkan untuk impor, adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai AUD. Jika Australia memproduksi ekspor yang sangat dicari, maka nilai mata uangnya akan naik karena surplus permintaan dari pembeli asing yang mencari untuk membeli ekspor tersebut. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan yang positif memperkuat AUD, sementara Neraca Perdagangan yang negatif memiliki efek sebaliknya.