AUD/USD: Pergerakan Ringan di Awal Sesi Asia
AUD/USD diperdagangkan dengan sedikit kerugian di sekitar 0.6605 dalam sesi awal Asia pada hari Senin. Indeks Sentimen Konsumen Michigan AS lebih kuat dari yang diperkirakan, naik menjadi 70.5 di bulan Oktober dibandingkan 68.9 pada pembacaan sebelumnya. Sikap hawkish dari RBA mungkin membatasi penurunan Aussie.
Pasangan AUD/USD tetap defensif di dekat level 0.6605 selama sesi awal Asia pada hari Senin. Penurunan pasangan ini mendapat tekanan dari penguatan US Dollar (USD) akibat sikap Federal Reserve (Fed) yang kurang dovish dan data sentimen dari University of Michigan (UoM) yang kuat. Data ekonomi AS yang menggembirakan dapat mendorong Fed untuk mengambil sikap lebih hati-hati, yang akan menguatkan Greenback terhadap Australian Dollar (AUD).
Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa Indeks Sentimen Konsumen Michigan AS naik menjadi 70.5 di bulan Oktober dari 68.9 pada pembacaan sebelumnya, melampaui ekspektasi. Sementara itu, Durable Goods Orders mengalami penurunan sebesar 0.8% MoM pada bulan September, lebih baik dari konsensus pasar yang memperkirakan penurunan 1%. Selain itu, ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS dapat meningkatkan minat terhadap mata uang safe-haven seperti USD.
Serangan Israel pada hari Sabtu terhadap Iran, yang dikoordinasikan dengan Washington dan dibatasi pada situs pertahanan misil dan udara, lebih terkendali dari yang diperkirakan. Ini dapat membantu upaya diplomatik untuk membebaskan tahanan dan mencegah pertempuran di Lebanon dan Gaza, menurut Bloomberg. Namun, langkah selanjutnya dari Israel kemungkinan akan tergantung pada siapa yang menang, apakah Donald Trump atau Kamala Harris.
Di sisi lain, komentar hawkish dari Reserve Bank of Australia (RBA) dapat membatasi penurunan untuk pasangan ini. RBA tidak mungkin memangkas suku bunga secepat bulan depan. Trader kini memperkirakan hampir 10% peluang pemangkasan suku bunga menjadi 4.1% oleh RBA pada 5 November.
FAQs tentang Australian Dollar
Faktor Kunci yang Mendorong Australian Dollar
Salah satu faktor paling signifikan untuk Australian Dollar (AUD) adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Karena Australia adalah negara kaya sumber daya, harga ekspor terbesarnya, yaitu Iron Ore, juga menjadi faktor kunci. Kesehatan ekonomi Tiongkok, sebagai mitra dagang terbesar Australia, serta inflasi di Australia, laju pertumbuhan, dan Neraca Perdagangan juga berperan penting. Sentimen pasar – apakah investor mengambil aset berisiko (risk-on) atau mencari safe-havens (risk-off) – juga mempengaruhi AUD, dengan risk-on bersifat positif untuk AUD.
Pengaruh Keputusan RBA terhadap Australian Dollar
Reserve Bank of Australia (RBA) mempengaruhi AUD dengan menetapkan tingkat suku bunga yang dapat dipinjamkan bank-bank Australia satu sama lain. Hal ini mempengaruhi tingkat suku bunga di seluruh ekonomi. Tujuan utama RBA adalah mempertahankan tingkat inflasi yang stabil antara 2-3% dengan menyesuaikan suku bunga naik atau turun. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan bank sentral besar lainnya mendukung AUD, sebaliknya untuk suku bunga yang relatih rendah. RBA juga dapat menggunakan quantitative easing dan tightening untuk mempengaruhi kondisi kredit, dengan yang pertama negatif untuk AUD dan yang terakhir positif.
Dampak Kesehatan Ekonomi Tiongkok terhadap Australian Dollar
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia, sehingga kesehatan ekonomi Tiongkok menjadi pengaruh besar terhadap nilai AUD. Ketika ekonomi Tiongkok tumbuh dengan baik, mereka membeli lebih banyak bahan baku, barang, dan jasa dari Australia, meningkatkan permintaan untuk AUD dan mendorong nilai AUD naik. Sebaliknya, jika ekonomi Tiongkok tidak tumbuh secepat yang diharapkan, dampaknya menjadi sebaliknya. Oleh karena itu, kejutan positif atau negatif dalam data pertumbuhan Tiongkok sering berdampak langsung pada AUD dan pasangan-pasangannya.
Pengaruh Harga Iron Ore terhadap Australian Dollar
Iron Ore adalah ekspor terbesar Australia, yang menyumbang $118 miliar per tahun berdasarkan data 2021, dengan Tiongkok sebagai tujuan utama. Oleh karena itu, harga Iron Ore bisa menjadi pendorong bagi AUD. Umumnya, jika harga Iron Ore naik, AUD juga akan meningkat, karena permintaan agregat untuk mata uang naik. Sebaliknya, jika harga Iron Ore turun. Harga Iron Ore yang lebih tinggi juga cenderung menghasilkan kemungkinan Neraca Perdagangan yang positif bagi Australia, yang juga positif untuk AUD.
Dampak Neraca Perdagangan terhadap Australian Dollar
Neraca Perdagangan, yang merupakan selisih antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspor dibandingkan dengan apa yang dibayarkan untuk impor, adalah faktor lain yang bisa mempengaruhi nilai AUD. Jika Australia memproduksi ekspor yang sangat dicari, maka mata uangnya akan naik nilai hanya dari surplus permintaan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli ekspornya dibandingkan dengan apa yang dibelanjakannya untuk membeli impor. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan yang positif memperkuat AUD, dengan efek sebaliknya jika Neraca Perdagangan negatif.