Australian Dollar Menguat Didukung Sentimen Pasar dan Harga Komoditas yang Kuat

Australian Dollar Menguat Didukung Sentimen Pasar dan Harga Komoditas yang Kuat

Australian Dollar (AUD) mendapatkan dukungan dari perbaikan sentimen pasar dan harga komoditas yang kuat. AUD mengalami penguatan berkat data perdagangan yang kuat dari China dan inisiatif Beijing untuk menstabilkan Yuan. Di sisi lain, US Dollar (USD) mengalami penurunan setelah data Indeks Harga Produsen AS (PPI) yang mengecewakan di bulan Desember.

AUD tetap stabil pada hari Rabu setelah dua hari berturut-turut menguat melawan USD. Pasangan AUD/USD mendapat manfaat dari sentimen pasar yang lebih berisiko, didukung oleh data perdagangan yang positif dari China, upaya Beijing untuk menstabilkan Yuan, dan meningkatnya harga komoditas. Para trader juga menantikan data ketenagakerjaan Australia yang dijadwalkan akan dirilis akhir pekan ini, yang akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA).

Kepercayaan investor meningkat ketika tim ekonomi Presiden terpilih AS, Donald Trump, mempertimbangkan peningkatan bertahap pada tarif impor. Optimisme ini mendukung mata uang sensitif risiko, seperti AUD, dan berkontribusi pada apresiasi pasangan AUD/JPY. Namun, para trader juga memperhatikan data yang menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen selama dua bulan berturut-turut, kemungkinan disebabkan oleh penurunan AUD terhadap USD. Indeks Kepercayaan Konsumen Westpac Australia mengalami penurunan 0,7% menjadi 92,1 poin pada bulan Januari 2025, mencerminkan pesimisme yang berkelanjutan di kalangan konsumen.

Penurunan kepercayaan konsumen ini memicu kekhawatiran mengenai prospek suku bunga dan kesehatan ekonomi Australia secara keseluruhan. Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan 67% bahwa RBA akan menurunkan suku bunga kasnya yang sebesar 4,35% sebesar 25 basis poin di bulan Februari, dengan pemotongan suku bunga penuh diharapkan terjadi pada bulan April.

US Dollar Melemah Setelah Data PPI