Australian Dollar Turun di Tengah Inflasi yang Tenang

Australian Dollar Turun di Tengah Inflasi yang Tenang

Australian Dollar mengalami penurunan karena inflasi yang rendah mengurangi harapan untuk pemotongan rate yang agresif, membuat rally yang baru-baru ini terjadi pada Aussie tertekan. Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan undang-undang pemotongan pajak Trump, meningkatkan nilai Greenback meskipun ada perkembangan tarif yang tidak pasti. Pertumbuhan yang lebih lambat dalam Indeks Harga Konsumen (CPI) Australia memperkuat spekulasi tentang tindakan kebijakan moneter yang mungkin diambil oleh RBA.

Donald Trump mengkonfirmasi bahwa tarif pada Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada bulan April. AUD/USD jatuh ke dekat 0.6300 seiring USD melanjutkan pemulihannya. Dewan Perwakilan Rakyat AS telah mengesahkan undang-undang pemotongan pajak Presiden Donald Trump, yang meningkatkan nilai Greenback. Sementara itu, pertumbuhan inflasi yang lebih lambat dari yang diharapkan di Australia menambah kesulitan bagi Aussie, setelah penurunan rate sebesar 25 basis poin oleh Reserve Bank of Australia (RBA) minggu lalu.

Berita Terkini Pasar

Peserta pasar mencatat pertumbuhan yang rendah dalam Indeks Harga Konsumen Bulanan Australia sebesar 2.5% year-on-year, lebih rendah dari perkiraan 2.6%, dan mempertahankan kekhawatiran tentang prospek inflasi menurut RBA. RBA baru-baru ini menurunkan Official Cash Rate menjadi 4.10%, menekankan bahwa pengendalian inflasi masih jauh dari selesai, dan tindakan di masa depan akan bergantung pada sinyal harga dan upah yang berkelanjutan.

Data CPI bulanan yang lebih lembek menumbuhkan ketidakpastian mengenai ketahanan ekonomi Australia, sementara ancaman tarif yang dihidupkan kembali oleh Presiden AS Donald Trump membuat investor tetap waspada terhadap potensi gangguan. Trump mengulangi rencana untuk menerapkan pajak 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko namun menunda penerapannya hingga April. Perhatian investor juga beralih ke data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang merupakan ukuran inflasi kunci yang digunakan oleh Federal Reserve untuk menentukan keputusan suku bunga.

Pandangan Teknis AUD/USD

AUD/USD mengalami kerugian moderat pada hari Rabu, dengan Aussie berada di dekat 0.6315 setelah mengalami serangkaian hari kerugian berturut-turut. Relative Strength Index (RSI) berada di zona netral tetapi menurun tajam, menunjukkan adanya pelemahan momentum bullish. Sementara itu, histogram Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan bilah hijau menurun, yang menandakan hilangnya daya tarik upside.

Walaupun pasangan mata uang ini tetap berada di atas 20-day Simple Moving Average, ketidakmampuan untuk merebut kembali 100-day SMA tidak menunjukkan pergeseran struktural yang besar, dan Aussie mungkin terus diperdagangkan dalam batas-batas moving average ini kecuali data baru memicu pergerakan yang lebih menentukan.

FAQs tentang Tarif

Apa itu tarif?
Tarif adalah bea cukai yang dikenakan pada impor barang tertentu atau kategori produk. Tarif dirancang untuk membantu produsen dan pabrikan lokal lebih kompetitif di pasar dengan memberikan keuntungan harga atas barang serupa yang dapat diimpor. Tarif banyak digunakan sebagai alat proteksionisme, bersama dengan hambatan perdagangan dan kuota impor.

Apa perbedaan antara pajak dan tarif?
Meskipun tarif dan pajak sama-sama menghasilkan pendapatan untuk pemerintah guna mendanai barang dan layanan publik, terdapat beberapa perbedaan. Tarif dibayar di pelabuhan masuk, sedangkan pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan bisnis, sementara tarif dibayar oleh importir.

Apakah tarif itu baik atau buruk?
Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Beberapa berargumen bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, sementara yang lain melihatnya sebagai alat yang berpotensi merugikan yang dapat mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan memicu perang perdagangan dengan mendorong tarif balasan.

Apa rencana tarif Presiden AS Donald Trump?
Menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa dia berniat menggunakan tarif untuk mendukung ekonomi AS dan produsen Amerika. Di tahun 2024, Meksiko, China, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Selama periode ini, Meksiko menjadi eksportir teratas dengan nilai $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat menerapkan tarif. Dia juga merencanakan untuk menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.