Dolar Australia Melemah karena Stimulus Fiskal China

Dolar Australia Melemah karena Stimulus Fiskal China

Dolar Australia mengalami penurunan seiring dengan gagalnya rencana stimulus fiskal China dalam meningkatkan sentimen pasar. Indeks Kepercayaan Konsumen ANZ-Roy Morgan tetap stabil di angka 83,4 untuk minggu ini. Sementara itu, Dolar AS mendapatkan dukungan dari menurunnya kemungkinan pemangkasan suku bunga yang besar oleh Federal Reserve. Dolar Australia (AUD) tetap melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa, terbebani oleh data neraca perdagangan yang lemah dari China, mitra dagang terbesar Australia, yang dirilis pada hari Senin.

Lebih jauh lagi, rencana stimulus fiskal China yang diumumkan pada akhir pekan tidak mampu mengangkat nilai Dolar Australia, karena investor merasa tidak pasti mengenai skala paket tersebut. Survei mingguan Kepercayaan Konsumen Australia menunjukkan sedikit perubahan, dengan indeks Kepercayaan Konsumen ANZ-Roy Morgan tetap stabil di 83,4. Meskipun tidak ada perubahan dalam angka tersebut, tren jangka panjang menunjukkan bahwa Kepercayaan Konsumen telah berada di bawah angka 85,0 selama 89 minggu berturut-turut. Bacaan saat ini adalah 1,3 poin lebih tinggi dari rata-rata mingguan 2024 sebesar 82,1.

Dolar AS (USD) memperoleh dukungan dari ekspektasi yang meningkat bahwa Federal Reserve (Fed) akan menghindari pemotongan suku bunga yang agresif. Menurut CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 83,6% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, tanpa adanya harapan pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin.

Pergerakan Pasar Harian: Dolar Australia Tertekan oleh Masalah Ekonomi di China