Emas Menguat karena Ketegangan Politik Global Tingkatkan Permintaan
Gold Kembali Bersinar di Tengah Risiko Geopolitik
Harga emas (XAU/USD) naik pada Selasa karena risiko geopolitik terus mendorong permintaan. Konflik antara Israel dan Gaza, agresi Rusia di Ukraina, dan kekhawatiran fragmentasi perdagangan global telah meningkatkan level risiko geopolitik. Emas, yang dikenal sebagai aset aman, mendapat manfaat dari meningkatnya ketegangan.
Permintaan Terus Tinggi, BRICS Tolak Dolar AS
Bank sentral dan investor beralih ke emas karena kualitasnya sebagai aset aman. Selain itu, negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) mulai menjauh dari dolar AS dalam perdagangan internasional, meningkatkan permintaan emas sebagai pengganti.
Batasan Akibat Data AS
Namun, kenaikan harga emas mungkin terbatas oleh data AS yang menunjukkan suku bunga kemungkinan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan. Suku bunga tinggi membuat emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, kurang menarik. Meski begitu, emas tetap berada dalam tren naik jangka pendek, dengan potensi kenaikan lebih lanjut jika tren dilanjutkan.
Pertanyaan mengenai Emas Menguat karena Ketegangan Politik Global Tingkatkan Permintaan :
Q: Apa alasan utama naiknya harga emas?
A: Meningkatnya risiko geopolitik karena konflik Israel-Gaza, agresi Rusia di Ukraina, dan kekhawatiran fragmentasi perdagangan global.
Q: Mengapa emas dianggap sebagai aset aman?
A: Karena nilai emas cenderung stabil selama periode ketidakpastian dan kekacauan ekonomi atau politik.
Q: Siapa saja yang berkontribusi pada meningkatnya permintaan emas?
A: Bank sentral dan investor, serta negara-negara BRICS yang menjauh dari dolar AS dalam perdagangan internasional.
Q: Apa faktor potensial yang dapat membatasi kenaikan harga emas?
A: Data AS yang menunjukkan suku bunga kemungkinan tetap tinggi, yang membuat emas kurang menarik sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Q: Mengapa orang berinvestasi pada emas?
A: Emas memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah digunakan secara luas sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan penggunaannya untuk perhiasan, logam mulia ini secara luas dipandang sebagai aset safe-haven, yang berarti dianggap sebagai investasi yang bagus selama masa sulit.
Q: Siapa pembeli emas terbanyak?
A: Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka pada masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan terhadap solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Q: Bagaimana emas berkorelasi dengan aset lainnya?
A: Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dolar terdepresiasi, emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral mendiversifikasi aset mereka pada masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia tersebut.
Q: Dari apa harga emas bergantung?
A: Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau kekhawatiran akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga emas meningkat karena status safe-haven-nya. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung mengendalikan harga emas, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga emas naik.