Emas Naik Mendekati Rekor Tertinggi di Tengah Kelemahan USD dan Ketakutan Perdagangan

Emas mengalami kenaikan mendekati rekor tertinggi, dipicu oleh pelemahan USD dan ketidaktentuan dalam perdagangan global. Indeks Dolar AS turun 0,61%, yang memberikan dorongan bagi harga emas. Pembelian emas oleh bank sentral melonjak 54% dibandingkan tahun lalu, menambah tekanan ke atas harga emas.
Pada sesi perdagangan Amerika Utara pada hari Kamis, harga emas naik setelah rilis Producer Price Index (PPI) yang sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan. Ancaman tarif oleh Presiden AS Donald Trump meningkatkan daya tarik logam berharga ini, yang saat ini diperdagangkan di $2,925, hanya sedikit di bawah rekor tertinggi $2,942, yang dicapai pada 11 Februari.
Saat artikel ini ditulis, Presiden Donald Trump telah menandatangani perintah tarif timbal balik dan menyatakan, “Apa pun yang mereka kenakan kepada kita, kita akan mengenakan biaya kepada mereka.” Ia juga menambahkan bahwa tidak akan ada tarif jika produk dibuat di AS dan bahwa tarif untuk kendaraan akan segera menyusul.
Harga emas naik mengikuti berita tersebut seiring dengan lemahnya Dolar AS secara umum. Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja Dolar terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,61% menjadi 107,32. Hasil obligasi AS juga menurun meskipun laporan inflasi terbaru menunjukkan proses disinflasi terhenti.
Sisi positif dari laporan ekonomi AS adalah pasar kerja yang masih kuat setelah jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran turun pekan lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja AS. Mengingat ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS dan kemungkinan akselerasi kembali inflasi, XAU/USD dapat menguji harga yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Selain itu, meningkatnya permintaan dari bank sentral kemungkinan akan memberikan tekanan ke atas pada harga emas. Dewan Emas Dunia (WGC) mengungkapkan bahwa bank sentral telah membeli lebih dari 1.000 ton emas untuk tahun ketiga berturut-turut pada 2024. Setelah kemenangan pemilihan Trump, pembelian oleh bank sentral melonjak lebih dari 54% tahun-ke-tahun menjadi 333 ton, menurut data WGC.