EUR/USD Menguat Menuju 1.0350
EUR/USD mengalami kenaikan tajam mendekati level 1.0350 setelah Presiden AS Donald Trump menunda perintah tarifnya pada Kanada dan Meksiko selama 30 hari. Niat Trump untuk memberlakukan tarif pada China tetap tidak berubah. ECB diperkirakan akan memotong suku bunga tiga kali lagi tahun ini. Pasangan mata uang utama ini bangkit dari titik terendah intraday di 1.0270 dan kembali ke dekat 1.0350 pada sesi Eropa Selasa.
Permintaan dari pembeli meningkat karena keputusan Presiden Trump untuk menunda tarif telah mengurangi daya tarik safe-haven dari US Dollar (USD). Indeks US Dollar (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, kehilangan keuntungan intraday dan diperdagangkan pada 108.44 saat artikel ini ditulis, mendekati titik terendah pada hari Senin di 108.40.
Presiden Trump menangguhkan penerapan tarif pada mitra-mitra Amerika Utara setelah mereka setuju untuk bekerja sama dalam menghentikan aliran fentanyl. Di sisi lain, usulan presiden untuk menerapkan tarif 10% pada China masih di atas meja, bahkan ia mengusulkan untuk meningkatkan tarif lebih lanjut. "China diharapkan akan berhenti mengirimkan fentanyl kepada kami, dan jika tidak, tarif akan meningkat secara substansial," kata Trump.
Sementara itu, China merespons tarif Trump dengan tarif yang lebih tinggi, yaitu 15% pada Batu bara dan Liquified Natural Gas (LNG), dan 10% untuk Crude Oil, peralatan pertanian, dan beberapa mobil. Senario ini menunjukkan bahwa perang dagang tidak akan meluas secara global dan akan tetap terutama antara AS dan China, yang berdampak pada permintaan untuk aset safe-haven.
Di sisi ekonomi, US Dollar akan dipandu oleh berbagai indikator ekonomi terkait pasar tenaga kerja minggu ini, seperti JOLTS Job Openings, ADP Employment Change, dan Nonfarm Payrolls (NFP) data, serta angka ISM Services PMI AS. Data pasar tenaga kerja ini akan mempengaruhi spekulasi pasar terhadap pandangan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) sepanjang tahun. Saat ini, Fed berada dalam mode menunggu untuk suku bunga sampai melihat "kemajuan nyata dalam inflasi atau setidaknya beberapa kelemahan di pasar tenaga kerja".