EUR/USD Menurun ke Dekat 1.0450 di Tengah Penguatan US Dollar

EUR/USD mengalami penurunan mendekati 1.0450 seiring dengan menguatnya US Dollar di tengah suasana pasar yang cenderung menghindari risiko. Sentimen pasar menjadi hati-hati setelah Trump memberlakukan tarif baru terhadap Kolombia semalam. Para investor akan sangat fokus pada rapat kebijakan Fed dan ECB yang akan berlangsung akhir pekan ini.
Pada sesi perdagangan Eropa hari Senin, EUR/USD terkoreksi mendekati 1.0450 setelah mencapai puncak enam minggu di dekat 1.0520 pada hari Jumat. Pair mata uang utama ini mengalami tekanan karena US Dollar (USD) memulai minggu dengan positif di tengah sentimen pasar yang menghindari risiko. Indeks US Dollar (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, berusaha untuk pulih dari kerugian minggu lalu dan melonjak mendekati 107.75. Daya tarik US Dollar sebagai safe-haven meningkat setelah kekhawatiran tarif yang kembali muncul. Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif 25% pada mitra dagang Amerika Selatan, Kolombia, setelah negara tersebut menolak penerimaan penerbangan militer yang membawa deportasi dari AS. Namun, Gedung Putih kemudian melaporkan bahwa pemerintah Kolombia setuju dengan "syarat Trump untuk menerima imigran ilegal", dan tarif yang diusulkan Trump “sekarang ditahan”, lapor Associated Press (AP).
Greenback juga menarik minat pada hari Senin, dengan sentimen pasar yang hati-hati menunggu keputusan suku bunga dari Federal Reserve (Fed) dan European Central Bank (ECB) pada hari Rabu dan Kamis. Menurut alat CME FedWatch, Fed dipastikan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 4.25%-4.50%. Para investor akan memperhatikan konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell untuk menentukan apakah para pembuat kebijakan nyaman dengan seruan Trump untuk pemotongan suku bunga segera.
Di sisi ekonomi AS, minggu ini para investor akan fokus pada Durable Goods Orders dan Personal Consumer Expenditure Price Index (PCE) untuk bulan Desember serta data preliminary Produk Domestik Bruto (GDP) Q4.
Analisis Teknikal: EUR/USD Turun dari 1.0500 Sementara Proyeksi Jangka Pendek Tetap Bullish
EUR/USD jatuh mendekati 1.0450 pada hari Senin setelah mencapai level tertinggi bulanan baru di dekat 1.0520 di hari Jumat. Pair mata uang utama ini berfluktuasi di sekitar 50-day Exponential Moving Average (EMA) yang berada di dekat 1.0460. Proyeksi jangka pendek pair ini tetap mantap karena ia bertahan di atas 20-day EMA yang sekitar 1.0383. Pair ini memasuki fase pembalikan bullish setelah menembus puncak 6 Januari di 1.0437 yang mengonfirmasi divergensi antara harga aset dan 14-day Relative Strength Index (RSI). Pada 13 Januari, RSI membentuk lower low, sementara pair ini mencapai lower lows. Sementara itu, low dari 20 Januari di 1.0266 akan menjadi zona support kunci untuk pair ini. Sebaliknya, high 6 Desember di 1.0630 akan menjadi penghalang utama bagi bullish Euro.
Pertanyaan Umum Seputar Euro
Apa itu Euro?
Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang tergabung dalam Eurozone. Ini adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah US Dollar. Pada tahun 2022, Euro menyumbang 31% dari semua transaksi forex, dengan rata-rata turnover harian lebih dari $2.2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).
Apa itu ECB dan bagaimana pengaruhnya terhadap Euro?
European Central Bank (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Eurozone. ECB menentukan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti baik mengontrol inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utama ECB adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya.
Bagaimana data inflasi mempengaruhi nilai Euro?
Data inflasi Eurozone, diukur dengan Harmonized Index of Consumer Prices (HICP), adalah indikator penting untuk Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama di atas target 2% ECB, hal ini akan memaksa ECB untuk menaikkan suku bunga agar dapat mengontrolnya. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain akan biasanya menguntungkan Euro, karena menjadikannya lebih menarik bagi investor global.
Bagaimana data ekonomi mempengaruhi nilai Euro?
Rilis data yang menggambarkan kesehatan ekonomi dapat berdampak pada Euro. Indikator seperti GDP, Manufacturing dan Services PMIs, serta survei sentimen konsumen dapat memengaruhi arah mata uang tunggal ini. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro, tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing tetapi juga mungkin mendorong ECB untuk meningkatkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro cenderung jatuh.
Bagaimana Trade Balance mempengaruhi Euro?
Data penting lainnya untuk Euro adalah Trade Balance. Indikator ini mengukur selisih antara apa yang dihasilkan suatu negara dari ekspor dan apa yang dihabiskan untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara menghasilkan ekspor yang sangat dicari, maka mata uangnya akan menguat karena permintaan dari pembeli asing. Oleh karena itu, Trade Balance yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya.