EUR/USD Terus Tertekan Menuju 1.0550
Pasangan mata uang EUR/USD terus mengalami penurunan, mendekati angka 1.0550. Euro tampaknya tidak mendapatkan dukungan yang berarti di pasar yang lebih luas. Data terkait EU GDP dan pembaruan inflasi US PPI akan dirilis pada hari Kamis.
EUR/USD terus merosot pada hari Rabu, mencapai titik terendah dalam 54 minggu dan mendekati level 1.0550. Pasangan ini kehilangan nilai akibat pergerakan pasar FX yang lebih luas yang berfokus pada penguatan Greenback. Data Consumer Price Index (CPI) AS menunjukkan angka inflasi yang bertahan lebih tinggi dari yang diharapkan, namun masih dalam prediksi median pasar, yang membantu menjaga sentimen investor tetap positif. Headline CPI tetap stabil di 0.2% MoM seperti yang diharapkan, sementara CPI tahunan meningkat menjadi 2.6% YoY dari sebelumnya 2.4%, sesuai prediksi pasar. Core CPI juga memenuhi harapan pasar, bertahan di 0.3% MoM dan 3.3% tahunan.
Trader Euro akan memantau angka pertumbuhan GDP euro-area yang akan dirilis pada awal hari Kamis; pertumbuhan GDP final tidak mungkin menyimpang dari angka awal sebelumnya, dan para bull EUR berharap agar GDP final kuartal ketiga tetap di 0.4% QoQ, sementara angka tahunan diprediksi tetap di level yang cukup rendah yaitu 0.9% YoY. Selain itu, pada hari Kamis juga akan dirilis data inflasi level bisnis dari US Producer Price Index (PPI), yang diperkirakan akan meningkat di bulan Oktober menjadi 3.0% dari 2.8% YoY.
Prediksi Harga EUR/USD
Chart harian EUR/USD menunjukkan tren bearish yang kuat, dengan pasangan ini diperdagangkan jauh di bawah both moving averages 50-hari (garis biru) dan 200-hari (garis hitam), yang saat ini berada di 1.0882 dan 1.0884, secara berurutan. Penempatan 50-hari EMA di bawah 200-hari EMA menandakan pandangan bearish baik dalam jangka pendek maupun panjang. Penjualan terbaru telah mendorong pasangan ini lebih dekat ke level psikologis yang signifikan di 1.0550, yang dapat bertindak sebagai dukungan langsung. Jika level ini gagal bertahan, penurunan lebih lanjut mungkin akan terjadi.
Indikator MACD pada chart menekankan momentum bearish yang sedang berlangsung. Garis MACD berada di bawah garis sinyal di area negatif, mencerminkan tekanan penjualan yang kuat. Selain itu, perluasan jarak antara garis MACD dan garis sinyal, bersamaan dengan serangkaian batang histogram merah, menunjukkan bahwa momentum bearish masih terjaga. Tanpa tanda-tanda divergensi bullish, gambaran teknis menunjukkan minat beli yang terbatas, dan setiap pemulihan potensial mungkin akan menghadapi resistensi di sekitar moving averages.
Melihat ke depan, jika pasangan ini menembus level dukungan 1.0550 secara berkelanjutan, ini bisa membuka jalan bagi retracement yang lebih dalam, mungkin menuju level 1.0500 di sesi mendatang. Di sisi lain, untuk EUR/USD dapat mengadopsi pandangan yang lebih bullish, pasangan ini perlu menembus kembali di atas EMA 200-hari, yang saat ini sekitar 1.0884. Langkah tersebut kemungkinan akan memerlukan perubahan dalam sentimen pasar, yang mungkin dipicu oleh data ekonomi yang menguntungkan dari zona Euro atau penguatan dollar AS yang lebih luas. Hingga pemulihan tersebut terjadi, pengaturan teknis tetap bearish, dengan penurunan lebih lanjut diharapkan jika dukungan di 1.0550 gagal.
Pertanyaan Umum Seputar Euro
Apa itu Euro?
Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam zona Euro. Euro adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan kedua di dunia setelah US Dollar. Pada tahun 2022, Euro menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omset harian rata-rata lebih dari $2.2 triliun.
Apa itu ECB dan bagaimana pengaruhnya terhadap Euro?
European Central Bank (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengontrol inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utama ECB adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Bagaimana data inflasi mempengaruhi nilai Euro?
Data inflasi zona Euro, yang diukur dengan Harmonized Index of Consumer Prices (HICP), adalah indikator penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama di atas target 2% ECB, maka ECB akan terpaksa menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Bagaimana data ekonomi mempengaruhi nilai Euro?
Rilis data yang mengukur kesehatan ekonomi dapat berdampak pada Euro. Indikator seperti GDP, Manufacturing dan Services PMI, serta survei sentimen konsumen dapat mempengaruhi arah mata uang tunggal ini.
Bagaimana Trade Balance mempengaruhi Euro?
Trade Balance merupakan rilis data signifikan bagi Euro, yang mengukur perbedaan antara pendapatan dari ekspor dan pengeluaran untuk impor. Jika sebuah negara memproduksi ekspor yang banyak diminati, mata uangnya akan menguat karena permintaan dari pembeli asing meningkat.