Harga Emas Capai Rekor Tertinggi Baru: Faktor Pendukung dan Persaingan Pasar
Harga emas (XAU/USD) mencapai tingkat rekor baru berkat kombinasi faktor yang mempengaruhi permintaan. Ekspektasi pemotongan suku bunga oleh bank sentral utama dan risiko geopolitik memperkuat posisi emas. Meski demikian, rally USD yang baru-baru ini terjadi, mencapai level tertinggi sejak Agustus, membatasi kenaikan harga emas. Selama sesi Eropa pada hari Kamis, harga emas menyentuh puncak historis baru di kisaran $2,685-2,686.
Ekspektasi pemotongan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral utama, bersama dengan risiko geopolitik akibat konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, ternyata menjadi faktor kunci yang mendorong aliran investasi menuju logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini. Sementara itu, keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (Fed) akan melanjutkan pemotongan suku bunga dengan hati-hati menjaga imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun di atas 4%. Hal ini pada gilirannya mengangkat nilai USD ke level tertinggi sejak awal Agustus dan menahan para trader untuk melakukan pembelian baru pada harga emas. Saat ini, para trader menantikan rilis makroekonomi AS untuk peluang jangka pendek.
Sorotan Pasar Sehari-hari: Harga Emas Stabil Dekat Rekor Tinggi
Penurunan harga minyak mentah diharapkan dapat meredakan tekanan inflasi dan memungkinkan bank sentral utama untuk melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut, yang terus mendorong aliran investasi ke harga emas. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan mengumumkan pemotongan suku bunga ketiga tahun ini pada hari Kamis, sementara penurunan tajam inflasi di Inggris menguatkan spekulasi untuk pemotongan suku bunga oleh Bank of England pada bulan November. Selain itu, alat FedWatch dari CME Group menunjukkan lebih dari 90% kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menurunkan biaya pinjaman sebanyak 25 basis poin bulan depan, yang menurunkan imbal hasil obligasi AS ke level terendah dalam lebih dari seminggu.
Walaupun USD terus menaiki tren positif yang telah terjalin sejak awal bulan ini dan mencapai level tertinggi sejak Agustus, hal ini tidak menghalangi para bullish XAU/USD. Pernyataan terbaru dari para pejabat di konferensi tahunan London Bullion Market Association menunjukkan bahwa bank sentral tetap menjadi pembeli aktif logam mulia untuk mendiversifikasi cadangan mereka karena alasan finansial atau strategis.
Menurut laporan PBB, pasukan Israel telah menembaki posisi penjaga perdamaian dan memasuki pangkalan di Lebanon selatan, yang meningkatkan risiko ketegangan geopolitik lebih lanjut. Dalam berita ekonomi lainnya, Menteri Perumahan China mengumumkan program urbanisasi baru yang akan menyebabkan investasi besar-besaran di sektor perumahan.
Pembaruan Teknikal: Harga Emas Berpotensi Memanjat Menuju $2,700
Dari perspektif teknis, pergerakan positif yang berlangsung dapat mendorong harga emas menuju tanda $2,700. Jika terjadi pembelian lanjutan, ini akan menjadi pemicu baru bagi trader bullish dan membuka jalan untuk perpanjangan tren naik yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Pandangan optimis ini diperkuat oleh indikator yang berada di wilayah positif dan masih jauh dari zona overbought.
Namun, zona horizontal di $2,662-2,660 tampaknya berfungsi sebagai support mendesak sebelum area $2,647-2,646. Jika harga berhasil menembus level tersebut, bisa memicu penjualan teknis dan menarik harga emas ke dukungan intermediate di $2,630, bersiap menuju zona $2,600.
Indikator Ekonomi: Penjualan Ritel (MoM)
Data Penjualan Ritel, yang dirilis oleh Biro Sensus AS setiap bulan, mengukur nilai total pendapatan dari toko ritel dan makanan di Amerika Serikat. Perubahan persentase bulanan mencerminkan laju perubahan dalam penjualan tersebut. Metode pengambilan sampel acak stratifikasi digunakan untuk memilih sekitar 4,800 perusahaan ritel dan layanan makanan, yang kemudian dijadikan basis untuk mewakili lebih dari tiga juta perusahaan di seluruh negara.
Data ini diukur dengan mempertimbangkan variasi musiman, hari libur, dan perbedaan hari perdagangan, tetapi tidak disesuaikan untuk perubahan harga. Data Penjualan Ritel umumnya dianggap sebagai indikator penting dari pengeluaran konsumen, yang merupakan pendorong utama ekonomi AS. Pembacaan yang tinggi biasanya dianggap bullish untuk USD, sementara pembacaan rendah bisa dianggap bearish.
Mengapa Ini Penting bagi Trader?
Data Penjualan Ritel yang dipublikasikan oleh Biro Sensus AS adalah indikator utama yang memberikan informasi penting tentang pengeluaran konsumen, yang memiliki dampak signifikan pada PDB. Walaupun angka penjualan yang kuat dapat meningkatkan nilai USD, faktor eksternal seperti kondisi cuaca dapat mempengaruhi hasil data dan memberikan gambaran yang menyesatkan. Selain data utama, perubahan dalam Grup Kontrol Penjualan Ritel dapat memicu reaksi pasar karena digunakan untuk mempersiapkan estimasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi untuk sebagian besar barang.