Harga Emas Naik di Arab Saudi
Harga emas mengalami kenaikan di Arab Saudi pada hari Senin, menurut data yang dihimpun oleh FXStreet. Harga emas per gram mencapai 329,70 Riyal Saudi (SAR), meningkat dibandingkan dengan harga SAR 328,67 pada hari Jumat. Sementara itu, harga emas per tola meningkat menjadi SAR 3.845,59 dari SAR 3.833,53 per tola pada hari Jumat.
Unit Ukur Harga Emas dalam SAR
- 1 Gram: 329,70 SAR
- 10 Grams: 3.297,03 SAR
- Tola: 3.845,59 SAR
- Troy Ounce: 10.254,90 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke dalam mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga ini diperbarui setiap hari berdasarkan kurs pasar pada saat publikasi. Harga yang tercantum hanya untuk referensi, dan tarif lokal dapat sedikit berbeda.
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Mengapa orang berinvestasi di Emas?
Emas memiliki peranan penting dalam sejarah manusia karena telah lama digunakan sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran. Saat ini, selain digunakan untuk perhiasan, logam mulia ini dianggap sebagai aset safe-haven, yang berarti bahwa emas merupakan investasi yang baik di saat-saat sulit. Emas juga dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi, karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang membeli Emas terbanyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya mendukung mata uang mereka saat menghadapi masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan persepsi kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Berdasarkan data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti China, India, dan Turki cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana korelasi Emas dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi invers dengan Dolar AS dan US Treasuries, yang keduanya merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dolar terdepresiasi, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di saat sulit. Emas juga berkorelasi invers dengan aset berisiko. Kenaikan pasar saham biasanya melemahkan harga emas, sementara penjualan pasar berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga emas dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat cepat membuat harga emas melonjak berkat statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset yang tidak menghasilkan yield, harga emas cenderung naik dengan menurunnya suku bunga, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada bagaimana perilaku Dolar AS (USD) karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.