Harga Emas Naik di Arab Saudi
Harga emas mengalami kenaikan di Arab Saudi pada hari Selasa, menurut data yang dihimpun oleh FXStreet. Harga emas per gram saat ini adalah 330,22 Riyal Saudi (SAR), meningkat dibandingkan dengan harga 328,44 SAR pada hari Senin. Harga emas juga naik menjadi 3.851,67 SAR per tola dari 3.830,88 SAR per tola sehari sebelumnya.
Unit Ukuran Harga Emas dalam SAR
- 1 Gram: 330,22 SAR
- 10 Grams: 3.302,26 SAR
- Tola: 3.851,67 SAR
- Troy Ounce: 10.271,36 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan nilai pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya sebagai referensi dan tarif lokal dapat sedikit berbeda.
Pertanyaan Umum tentang Emas
Mengapa orang berinvestasi di Emas?
Emas memiliki peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilau dan penggunaannya dalam perhiasan, logam mulia ini dianggap sebagai safe-haven asset, yang berarti ini adalah investasi yang baik di masa-masa sulit. Emas juga sering dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi dan mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang membeli Emas terbanyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya untuk mendukung mata uang mereka di masa-masa sulit, bank sentral cenderung untuk mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dipersepsikan. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan terhadap solvabilitas suatu negara. Menurut data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, yang merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti China, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana hubungan emas dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi invers dengan Dolar AS dan Obligasi AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan safe-haven. Ketika Dolar terdepresiasi, emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa turbulen. Emas juga berkorelasi invers dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga emas dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga emas melonjak karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset yang tidak memberikan hasil (yield-less), emas cenderung naik saat suku bunga rendah, sedangkan biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) bergerak karena aset ini dipPrice dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkendali, sementara Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.