Harga Emas Naik di Arab Saudi

Harga Emas Naik di Arab Saudi

Harga emas mengalami kenaikan di Arab Saudi pada hari Kamis, berdasarkan data yang dikompilasi oleh FXStreet. Harga emas saat ini berada di 317,12 Riyal Saudi (SAR) per gram, naik dibandingkan dengan 315,87 SAR pada hari Rabu. Selain itu, harga emas meningkat menjadi 3.698,80 SAR per tola dari 3.684,20 SAR per tola sehari sebelumnya.

Harga Emas dalam SAR

  • 1 Gram: 317,12 SAR
  • 10 Gram: 3.171,18 SAR
  • Tola: 3.698,80 SAR
  • Troy Ounce: 9.863,48 SAR

FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke dalam mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan kurs pasar pada saat penerbitan. Harga ini hanya sebagai referensi dan tarif lokal mungkin sedikit berbeda.

FAQ Emas

Mengapa orang berinvestasi dalam emas?

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah digunakan secara luas sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilau dan penggunaannya dalam perhiasan, logam mulia ini dilihat sebagai safe-haven asset, yang berarti dianggap sebagai investasi yang baik selama masa sulit. Emas juga dianggap sebagai pengaman terhadap inflasi dan penurunan mata uang karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Siapa yang membeli emas paling banyak?

Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya untuk mendukung mata uang mereka dalam masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan persepsi kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti China, India, dan Turki cepat meningkatkan cadangan emas mereka.

Bagaimana emas berkorelasi dengan aset lainnya?

Emas memiliki korelasi invers dengan Dolar AS dan Treasuries AS, yang keduanya merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dolar melemah, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka dalam masa sulit. Emas juga berkorelasi invers dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Apa yang mempengaruhi harga emas?

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang mendalam dapat dengan cepat membuat harga emas melonjak karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung naik ketika suku bunga lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan tergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkendali, sementara Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.