Harga Emas Naik di Filipina

Harga emas di Filipina mengalami kenaikan pada hari Rabu, menurut data yang dihimpun oleh FXStreet. Harga emas per gram saat ini adalah 4,997.04 Philippine Pesos (PHP), naik dibandingkan harga sebelumnya yang mencapai PHP 4,983.03 pada hari Selasa. Selain itu, harga emas per tola juga meningkat menjadi PHP 58,284.54 dari PHP 58,121.11 per tola sehari sebelumnya.
Rincian Harga Emas dalam PHP
- 1 Gram: 4,997.04 PHP
- 10 Grams: 49,970.44 PHP
- Tola: 58,284.54 PHP
- Troy Ounce: 155,425.50 PHP
FXStreet menghitung harga emas di Filipina dengan mengadaptasi harga internasional (USD/PHP) ke dalam mata uang lokal dan satuan pengukuran. Harga ini diperbarui setiap hari berdasarkan nilai pasar yang diambil saat publikasi. Harga yang tertera hanya sebagai referensi, dan harga lokal bisa sedikit berbeda.
FAQ tentang Emas
Mengapa orang berinvestasi dalam Emas?
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah lama digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilau dan penggunaannya dalam perhiasan, logam mulia ini dianggap sebagai aset safe-haven, yang berarti dianggap sebagai investasi yang baik di masa-masa sulit. Emas juga dipandang sebagai perlindungan terhadap inflasi dan mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang paling banyak membeli Emas?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Untuk mendukung mata uang mereka di masa-masa sulit, bank sentral cenderung melakukan diversifikasi cadangan dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan terhadap solvabilitas suatu negara. Menurut data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1,136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, yang merupakan pembelian tahunan tertinggi yang tercatat. Bank sentral dari negara berkembang seperti Cina, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana Emas berkorelasi dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi invers dengan Dolar AS dan US Treasuries, yang keduanya merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dolar terdepresiasi, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa sulit. Selain itu, emas juga berkorelasi secara invers dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga emas dapat bergerak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga emas meningkat karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung naik seiring dengan turunnya suku bunga, sementara tingginya biaya uang biasanya menekan harga logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkontrol, sementara Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.