Harga Emas Stabil di Arab Saudi

Harga emas di Arab Saudi tetap relatif tidak berubah pada hari Jumat, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet. Harga emas tercatat sebesar 360,25 Riyal Saudi (SAR) per gram, hampir stabil dibandingkan dengan harga 360,42 SAR pada hari Kamis. Harga emas juga tetap stabil di 4.201,91 SAR per tola, dibandingkan dengan 4.203,82 SAR per tola sehari sebelumnya.
Unit Pengukuran Harga Emas dalam SAR
- 1 Gram: 360,25 SAR
- 10 Grams: 3.602,53 SAR
- Tola: 4.201,91 SAR
- Troy Ounce: 11.205,10 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke dalam mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan tarif pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga-harga ini hanya untuk acuan dan tarif lokal dapat sedikit berbeda.
Pertanyaan Umum tentang Emas
Mengapa orang berinvestasi dalam Emas?
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah digunakan secara luas sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilau dan penggunaan untuk perhiasan, logam mulia ini secara luas dianggap sebagai safe-haven asset, yang berarti bahwa emas dipandang sebagai investasi yang baik di masa-masa sulit. Emas juga sering dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi dan mata uang yang menyusut, karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang membeli Emas terbanyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya untuk mendukung mata uang mereka di masa-masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan persepsi kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Menurut data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak catatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti China, India, dan Turki sedang cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana Emas berkorelasi dengan aset lain?
Emas memiliki korelasi invers dengan US Dollar dan US Treasuries, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan safe-haven. Ketika Dollar melemah, harga emas cenderung naik, yang memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa sulit. Emas juga berkorelasi invers dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga emas bisa bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga emas melonjak karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset yang tidak memberikan yield, emas cenderung naik saat suku bunga rendah, sementara biaya pinjaman yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada perilaku US Dollar (USD), karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dollar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkendali, sementara Dollar yang lebih lemah cenderung mendorong harga emas naik.