Harga Emas Terkini Melampaui Rekor $3,057

Harga Emas Terkini Melampaui Rekor $3,057

Harga emas (Gold) telah mencapai rekor tertinggi baru di angka $3,057 pada hari Kamis ini. Trader mulai tertarik kembali kepada emas setelah Jerome Powell mengungkapkan bahwa tarif hanya akan menunda target inflasi. Emas masih akan mendapat dukungan dari ketidakpastian geopolitik, mengingat ketegangan yang ada di Gaza dan Turki. Saat penulisan ini, harga emas (XAU/USD) berada di sekitar $3,032. Meskipun ada penjualan akibat pengambilan untung, kenaikan sebelumnya didorong oleh keputusan suku bunga Federal Reserve (Fed) yang menjaga suku bunga tetap pada kisaran 4,25%-4,50%. Ketua Fed, Jerome Powell, menekankan bahwa tarif hanya akan menjadi penundaan dalam mencapai target inflasi.

Di sisi geopolitik, ketegangan semakin meningkat di Gaza dan Turki. Serangan Israel berlanjut di Gaza, sementara penduduk diminta untuk pindah karena kemungkinan operasi militer yang segera diluncurkan. Di Turki, protes besar-besaran terjadi setelah penangkapan walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang merupakan rival politik utama Presiden Tayyip Erdogan.

Pergerakan Pasar Harian: Tetap Jalankan Rencana

Selama pertemuan Federal Reserve, Ketua Powell menyatakan bahwa perkiraannya adalah setiap lonjakan inflasi yang diakibatkan oleh tarif akan bersifat “sementara”, namun ia juga menyebutkan bahwa sulit untuk memastikan seberapa besar inflasi berasal dari tarif dibandingkan dengan faktor lainnya. Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan resesi telah meningkat, meskipun tidak tinggi.

Menurut laporan Reuters, ekspor emas Swiss ke AS tetap tinggi pada bulan Februari dengan total 147,4 ton, senilai lebih dari $14 miliar. Media China memperingatkan para investor agar berhati-hati terhadap emas, karena harga kemungkinan akan mengalami volatilitas di masa mendatang. Harga logam berharga ini meningkat karena ketidakpastian geopolitik dan perubahan cepat di lingkungan ekonomi global; investor disarankan untuk mendiversifikasi aset, menyeimbangkan risiko, dan menghindari mengikuti harga yang naik secara membabi buta.

Analisis Teknikal: Beli saat Harga Turun Masih Valid

Emas saat ini tampaknya diperdagangkan dalam narasi yang sederhana, di mana trader sangat senang membeli setiap penurunan harga yang singkat. Pola serupa terlihat pada hari Senin dan Rabu minggu ini. Namun, risiko untuk terjadi squeeze kian meningkat, yang dapat menghapus posisi jangka pendek.

Mengenai level teknikal, rekor tertinggi baru di $3,057 adalah level pertama yang harus diatasi. Target selanjutnya untuk hari Kamis ini adalah level resistensi R1 di $3,058, yang sedikit di bawah angka bulat $3,060. Jika level ini berhasil dilewati, resistensi R2 muncul di $3,069. Di sisi bawah, Pivot Point intraday di $3,040 menjadi garis pertahanan pertama, diikuti oleh support S1 dekat $3,030 sebelum mencapai level $3,000.

FAQ Emas

Mengapa orang berinvestasi di Emas?
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia, digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain keindahannya untuk perhiasan, emas dianggap sebagai aset safe-haven, artinya dianggap sebagai investasi yang baik di masa-masa sulit. Emas juga dilihat sebagai perlindungan terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi, karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Siapa yang membeli Emas terbanyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk memperkuat persepsi terhadap ekonomi dan mata uang. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan untuk solvabilitas suatu negara. Menurut data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka di tahun 2022, merupakan pembelian tahunan tertinggi yang tercatat.

Bagaimana hubungan Emas dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi invers dengan US Dollar dan US Treasuries, yang merupakan aset cadangan utama dan safe-haven. Ketika Dollar terdepresiasi, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa sulit. Emas juga berbanding terbalik dengan aset berisiko. Kenaikan pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam berharga ini.

Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga emas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga emas melonjak cepat karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya akan menekan logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada bagaimana US Dollar (USD) berperilaku, karena aset ini diperdagangkan dalam dolar (XAU/USD). Dollar yang kuat cenderung menahan harga emas, sementara Dollar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.