Harga Emas Terus Menurun di Tengah Kenaikan USD

Harga Emas Terus Menurun di Tengah Kenaikan USD

Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Selasa, di tengah permintaan yang kuat terhadap USD. Tingginya imbal hasil obligasi AS membuat aliran investasi menjauh dari emas yang tidak memberikan imbal hasil. Para trader kini menantikan pidato dari pihak Fed dan angka inflasi konsumen AS untuk mendapatkan sinyal arah baru.

Pada sesi Eropa, harga emas terus kehilangan nilai dan turun di bawah angka $2,600 untuk pertama kalinya sejak 20 September. Investor terus berbondong-bondong masuk ke dalam perdagangan yang disebut sebagai Trump trade, yang mendorong USD ke tingkat tertinggi dalam lebih dari empat bulan. Ini menjadi faktor utama yang memberikan tekanan ke bawah pada harga emas untuk hari ketiga berturut-turut.

Sementara itu, kebijakan ekspansif yang diharapkan dari Presiden terpilih AS, Donald Trump, diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi. Hal ini diharapkan dapat membatasi ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk melonggarkan kebijakan moneter. Kenaikan ini juga membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap tinggi, menambah tekanan terhadap logam kuning yang dianggap sebagai safe-haven.

USD Terus Menguat

Dolar AS melanjutkan tren positif setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden di AS dan mencapai level tertinggi sejak awal Juli. Ini menyebabkan penjualan besar-besaran pada harga emas pada hari Senin. Kebijakan ekspansif Trump dan pemangkasan pajak perusahaan dapat meningkatkan inflasi, yang akan membatasi Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih agresif.

Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan bahwa bank sentral ingin memiliki kepercayaan dan perlu melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi akan kembali ke target 2% sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga lebih lanjut. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap stabil di bawah level tertinggi pasca pemilihan presiden saat investor menilai implikasi yang lebih luas dari kemenangan Trump terhadap kebijakan fiskal dan ekspektasi pemotongan suku bunga.

Trader kini menantikan pidato dari anggota FOMC yang berpengaruh, termasuk Ketua Fed, Jerome Powell, untuk mendapatkan petunjuk tentang masa depan suku bunga di AS di tengah spekulasi bahwa bank sentral AS mungkin akan menunda siklus pelonggaran.

Tindakan Harga Emas Secara Teknikal

Dari sudut pandang teknikal, penurunan harga di bawah 50-day Simple Moving Average (SMA) terlihat sebagai pemicu baru bagi trader bearish. Selain itu, indikator di grafik harian menunjukkan momentum negatif dan masih jauh dari zona jenuh jual, mengindikasikan bahwa jalur resistensi terendah bagi harga emas adalah ke bawah.

Penurunan harga terhenti di titik $2,600, yang merupakan level retracement Fibonacci 38.2% dari rally bulan Juni-Oktober. Jika harga berhasil menembus level tersebut, kemungkinan besar akan melanjutkan penurunan menuju area $2,540-2,539, yang merupakan level 50% Fibonacci dan 100-day SMA.

Sebaliknya, area $2,632-2,635 kini tampak sebagai penghalang segera. Jika harga dapat menembus area ini, kemungkinan ada pergerakan rebound yang dapat mengangkat harga emas ke resistensi statis di level $2,659-2,660. Kekuatan yang bertahan di atas level tersebut bisa membuka jalan menuju area $2,684-2,685 untuk mencapai level $2,700 dan zona pasokan $2,710.