Harga Emas Turun di Arab Saudi
Harga emas mengalami penurunan di Arab Saudi pada hari Jumat, berdasarkan data yang dihimpun oleh FXStreet. Harga emas saat ini berada di 329,34 Riyal Saudi (SAR) per gram, turun dibandingkan dengan 330,44 SAR pada hari Kamis. Harga emas per tola juga turun menjadi 3.841,30 SAR dari 3.854,13 SAR per tola sehari sebelumnya.
Harga Emas dalam SAR
- 1 Gram: 329,34 SAR
- 10 Gram: 3.293,26 SAR
- Tola: 3.841,30 SAR
- Troy Ounce: 10.243,40 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke mata uang lokal dan satuan ukuran. Harga ini diperbarui setiap hari berdasarkan kurs pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga tersebut hanya untuk referensi dan tingkat lokal bisa sedikit berbeda.
Pertanyaan Umum tentang Emas
Mengapa orang berinvestasi di Emas?
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran. Saat ini, selain kilaunya dan penggunaannya dalam perhiasan, logam mulia ini banyak dianggap sebagai safe-haven asset, yang berarti dianggap sebagai investasi yang baik di waktu yang tidak pasti. Emas juga dipandang sebagai pelindung terhadap inflasi dan mata uang yang menurun, karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang paling banyak membeli Emas?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya mendukung mata uang mereka di masa-masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dipersepsikan. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Menurut data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak catatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti China, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana Emas berkorelasi dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi invers dengan USD dan US Treasuries, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan safe-haven asset. Ketika USD melemah, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa sulit. Emas juga berkorelasi invers dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung mendukung logam mulia ini.
Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga emas dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga emas melonjak karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset yang tidak memberikan hasil, emas cenderung naik seiring dengan turunnya suku bunga, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya menekan logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga bergantung pada bagaimana perilaku USD, karena aset ini dinyatakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkendali, sedangkan dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.