Harga Emas Turun di Arab Saudi
Harga emas mengalami penurunan di Arab Saudi pada hari Senin, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet. Harga emas per gram berada di angka 322,49 Riyal Saudi (SAR), turun dari harga 326,63 SAR pada hari Jumat. Selain itu, harga emas per tola juga turun menjadi 3.761,29 SAR dari harga sebelumnya di 3.809,69 SAR per tola pada hari Jumat.
Rincian Harga Emas dalam SAR
- 1 Gram: 322,49 SAR
- 10 Grams: 3.224,75 SAR
- Tola: 3.761,29 SAR
- Troy Ounce: 10.030,74 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke mata uang dan satuan pengukuran lokal. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan nilai pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga ini hanya untuk referensi dan tarif lokal dapat sedikit berbeda.
Pertanyaan Umum tentang Emas
Mengapa Orang Berinvestasi di Emas?
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena luas digunakan sebagai penyimpan nilai dan medium pertukaran. Saat ini, selain kilau dan penggunaannya untuk perhiasan, logam mulia ini dianggap sebagai safe-haven asset, yang berarti dianggap sebagai investasi yang baik selama masa sulit. Emas juga dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang Membeli Emas Terbanyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya untuk mendukung mata uang mereka pada saat sulit, bank sentral cenderung melakukan diversifikasi cadangan dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang terlihat. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan untuk solvabilitas suatu negara. Menurut data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti China, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana Emas Terkorelasi dengan Aset Lain?
Emas memiliki korelasi invers dengan Dolar AS dan Surat Utang AS, yang merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dolar melemah, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka pada saat-saat sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Apa yang Mempengaruhi Harga Emas?
Harga emas dapat bergerak karena beragam faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat dengan cepat menyebabkan harga emas melesat karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset tanpa yield, harga emas cenderung naik saat suku bunga lebih rendah, sementara biaya pinjaman yang lebih tinggi biasanya menekan harga logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga bergantung pada bagaimana perilaku Dolar AS (USD) karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkendali, sementara Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.