Harga Emas Turun di Arab Saudi
Harga emas mengalami penurunan di Arab Saudi pada hari Kamis, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet. Harga emas berada pada 321.03 Saudi Riyals (SAR) per gram, turun dibandingkan dengan SAR 321.43 yang berlaku pada hari Rabu. Harga emas turun menjadi SAR 3,744.47 per tola dari SAR 3,749.15 per tola sehari sebelumnya.
Unit Ukur Harga Emas dalam SAR
- 1 Gram: 321.03 SAR
- 10 Grams: 3,210.31 SAR
- Tola: 3,744.47 SAR
- Troy Ounce: 9,985.12 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke mata uang lokal dan unit ukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan nilai pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya sebagai referensi dan tarif lokal dapat sedikit berbeda.
Pertanyaan Umum tentang Emas
Mengapa orang berinvestasi dalam Emas?
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah digunakan secara luas sebagai alat penyimpanan nilai dan media pertukaran. Saat ini, selain kilau dan penggunaannya untuk perhiasan, logam mulia ini dianggap sebagai safe-haven asset, yang berarti dianggap sebagai investasi yang baik di saat-saat sulit. Emas juga dilihat sebagai pelindung terhadap inflasi dan mata uang yang menyusut, karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang membeli Emas terbanyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan persepsi kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan emas yang tinggi bisa menjadi sumber kepercayaan terhadap solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1,136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak catatan mulai dibuat. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti China, India, dan Turki cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana Emas berkorelasi dengan aset lainnya?
Emas memiliki hubungan invers dengan US Dollar dan US Treasuries, yang keduanya merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dollar melemah, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di saat-saat sulit. Emas juga memiliki korelasi negatif dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar berisiko cenderung menguntungkan logam mulia tersebut.
Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga dapat bergerak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitis atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga emas melonjak karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset tanpa yield, harga emas cenderung naik saat suku bunga rendah, sementara tingginya biaya uang biasanya membebani logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada bagaimana perilaku US Dollar (USD) karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dollar yang kuat cenderung menahan harga emas, sementara Dollar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.