Harga Emas Turun di Arab Saudi
Harga emas mengalami penurunan di Arab Saudi pada hari Senin, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh FXStreet. Harga emas saat ini berada di 335,35 Saudi Riyals (SAR) per gram, turun dibandingkan dengan SAR 337,76 yang berlaku pada hari Jumat. Harga emas juga turun menjadi SAR 3.911,50 per tola dari SAR 3.939,52 per tola pada hari Jumat.
Unit Ukur Harga Emas dalam SAR:
- 1 Gram: 335,35 SAR
- 10 Grams: 3.353,54 SAR
- Tola: 3.911,50 SAR
- Troy Ounce: 10.430,67 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke mata uang lokal dan unit ukuran yang digunakan. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan nilai pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga yang tercantum hanya untuk referensi, dan tarif lokal dapat sedikit berbeda.
FAQ Seputar Emas
Mengapa orang berinvestasi dalam emas?
Emas memiliki peran penting dalam sejarah manusia karena telah lama digunakan sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran. Saat ini, selain bersinar dan digunakan untuk perhiasan, logam mulia ini banyak dianggap sebagai safe-haven asset, yang berarti dianggap sebagai investasi yang baik di saat-saat yang tidak stabil. Emas juga sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan mata uang yang sedang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang membeli emas paling banyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang di saat-saat sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan emas yang tinggi bisa menjadi sumber kepercayaan untuk solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti China, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana korelasi emas dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi invers dengan US Dollar dan US Treasuries, yang keduanya merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika Dollar terdepresiasi, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa sulit. Emas juga berkorelasi invers dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Apa yang mempengaruhi harga emas?
Harga emas dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau kekhawatiran akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga emas meloncat akibat statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset yang tidak memberikan yield, emas cenderung naik seiring dengan turunnya suku bunga, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya akan menekan harga logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada bagaimana perilaku US Dollar (USD) karena aset ini dinyatakan dalam dolar (XAU/USD). Dollar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terjaga, sementara Dollar yang lebih lemah sering kali mendorong harga emas naik.