Harga Emas Turun di Arab Saudi

Harga emas mengalami penurunan di Arab Saudi pada hari Rabu, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet. Harga emas per gram tercatat sebesar 347,90 Riyal Saudi (SAR), turun dibandingkan dengan 349,37 SAR pada hari Selasa. Sementara itu, harga emas per tola menurun menjadi 4.057,82 SAR dari 4.074,93 SAR sehari sebelumnya.
Harga Emas dalam SAR
- 1 Gram: 347,90 SAR
- 10 Grams: 3.478,99 SAR
- Tola: 4.057,82 SAR
- Troy Ounce: 10.820,91 SAR
FXStreet menghitung harga emas di Arab Saudi dengan menyesuaikan harga internasional (USD/SAR) ke mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diupdate setiap hari berdasarkan kurs pasar pada saat publikasi. Harga tersebut hanya untuk referensi dan mungkin sedikit berbeda dengan tarif lokal.
FAQ Emas
Kenapa orang berinvestasi dalam Emas?
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah lama digunakan sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran. Saat ini, selain kilauannya dan penggunaannya untuk perhiasan, logam mulia ini dianggap sebagai aset safe-haven, yang berarti dianggap sebagai investasi yang baik di masa-masa sulit. Emas juga dilihat sebagai pelindung terhadap inflasi dan terhadap pelemahan mata uang karena tidak tergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Siapa yang membeli Emas terbanyak?
Bank sentral adalah pemegang emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa-masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dipersepsikan. Cadangan emas yang tinggi bisa menjadi sumber kepercayaan terhadap solvabilitas suatu negara. Menurut data dari World Gold Council, bank sentral menambah 1.136 ton emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak catatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti Cina, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan emas mereka.
Bagaimana hubungan Emas dengan aset lainnya?
Emas memiliki korelasi terbalik dengan dolar AS dan Treasury AS, yang keduanya merupakan aset cadangan dan safe-haven utama. Ketika dolar melemah, harga emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset berisiko. Kenaikan di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara penjualan di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Apa yang mempengaruhi harga Emas?
Harga emas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga emas meningkat karena statusnya sebagai safe-haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung naik saat suku bunga rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya akan menekan logam kuning ini. Meskipun demikian, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada bagaimana perilaku dolar AS (USD) karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga emas tetap terkendali, sedangkan dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga emas naik.