Harga Emas Turun Karena Bank Sentral yang Ketat

Harga Emas Turun Karena Bank Sentral yang Ketat

Harga Emas Turun di Tengah Kenaikan Dolar AS

Harga Emas Terpengaruh Kebijakan Bunga AS

Harga emas turun pada hari Jumat karena permintaan Dolar AS (USD) yang meningkat. Penurunan taruhan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) AS pada September memberi tekanan pada logam mulia ini. Namun, arus safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat mendorong harga emas. Investor emas akan mengamati dengan seksama pidato Fedspeak. Anggota Fed, Waller, akan berpidato pada hari Jumat. Pernyataan hawkish dari para pembuat kebijakan Fed dapat semakin menekan logam kuning. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih tinggi umumnya merugikan harga emas karena meningkatkan biaya peluang investasi pada logam mulia. Selain itu, US Durable Goods Order dan Michigan Consumer Sentiment Index akan dirilis.

Analisis Teknis: Prospek Bullish Emas Masih Utuh

Harga emas diperdagangkan lebih lemah pada hari itu. Logam mulia mempertahankan getaran bullish pada grafik harian karena bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) periode 100. Namun, logam kuning telah membentuk divergensi bearish karena harga membuat titik terendah yang lebih tinggi pada 20 Mei, tetapi indikator RSI telah membentuk titik terendah yang lebih rendah, menunjukkan momentum yang melambat dan koreksi atau konsolidasi harga tidak dapat dikesampingkan. Batas atas Bollinger Band di level $2.428 bertindak sebagai level resistance langsung untuk XAU/USD. Penembusan yang menentukan di atas level ini dapat melanjutkan pendakiannya ke level tertinggi sepanjang masa di $2.450, menuju hambatan psikologis $2.500. Di sisi lain, target penurunan pertama akan muncul di level terendah 13 Mei di $2.285. Penurunan yang berkepanjangan dapat membawa emas lebih rendah ke batas bawah Bollinger Band di $2.267. Lebih jauh ke selatan, level persaingan berikutnya terlihat di EMA 100 periode pada $2.217.

Pertanyaan mengenai Harga Emas Turun Karena Bank Sentral yang Ketat :

Q: Mengapa harga emas turun pada hari Jumat?

A: Meningkatnya permintaan Dolar AS.

Q: Apa dampak kebijakan bunga AS terhadap harga emas?

A: Suku bunga yang lebih tinggi dapat menekan harga emas.

Q: Siapa yang akan menyampaikan pidato Fedspeak yang dapat memengaruhi harga emas?

A: Anggota Fed, Waller.

Q: Apa prospek jangka panjang untuk harga emas?

A: Masih bullish, didukung oleh getaran bullish pada grafik harian.

Q: Berapa level resistance langsung untuk XAU/USD?

A: $2.428.

Q: Di mana target penurunan pertama untuk harga emas?

A: Terendah 13 Mei di $2.285.

Q: Mengapa orang berinvestasi dalam emas?

A: Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena secara luas digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilauan dan penggunaannya untuk perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset tempat berlindung yang aman, artinya dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit.

Q: Siapa yang membeli emas paling banyak?

A: Bank sentral merupakan pemegang emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka pada masa-masa sulit, bank sentral cenderung melakukan diversifikasi cadangan mereka dan membeli emas untuk meningkatkan kekuatan perekonomian dan mata uang yang dipersepsikan. Cadangan emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara.

Q: Bagaimana emas berkorelasi dengan aset lainnya?

A: Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Treasury AS, yang keduanya merupakan aset cadangan dan tempat berlindung yang aman. Ketika Dolar terdepresiasi, emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk melakukan diversifikasi aset mereka pada masa-masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset berisiko. Reli di pasar saham cenderung melemahkan harga emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia tersebut.

Q: Apa saja yang mempengaruhi harga emas?

A: Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau kekhawatiran akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga emas meningkat karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya memberatkan logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung mengendalikan harga emas, sedangkan Dolar yang lemah cenderung mendorong harga emas naik.