Kelemahan Emas Setelah Penurunan Konsumsi di Tiongkok

Kelemahan Emas Setelah Penurunan Konsumsi di Tiongkok

Emas mengalami penurunan setelah laporan dari China Gold Association menunjukkan adanya penurunan dalam konsumsi Emas untuk perhiasan. Kenaikan harga Emas dianggap sebagai alasan utama di balik berkurangnya permintaan. XAU/USD tetap berada dalam kisaran mini, mengonsolidasikan tren bullish keseluruhan. Pada hari Senin, harga Emas (XAU/USD) turun dan diperdagangkan di kisaran $2,740, namun tetap dalam kisaran mini minggu sebelumnya. Logam mulia ini kehilangan nilai setelah laporan mengindikasikan bahwa permintaan dari Tiongkok, sebagai pasar terbesar, mengalami pelemahan.

Namun, Emas tetap didorong oleh aliran safe-haven akibat konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, yang semakin memanas dengan serangan Israel terhadap Iran pada akhir pekan lalu. Meskipun demikian, dampaknya tereduksi karena serangan hanya ditargetkan pada fasilitas militer dan tidak mengenai fasilitas Minyak dan nuklir. Emas juga mendapatkan dorongan tambahan dari meningkatnya ketidakpastian mengenai hasil pemilihan presiden AS dan penurunan suku bunga di seluruh dunia, yang membuat logam kuning ini semakin menarik bagi investor dibandingkan dengan aset lainnya.

Penurunan Permintaan Emas dari Tiongkok

Emas merosot pada hari Senin setelah data yang dirilis oleh China Gold Association (CGA) menunjukkan penurunan permintaan dari konsumen Emas terbesar di dunia pada tiga kuartal pertama 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total konsumsi mencapai 742 ton antara Januari dan September, turun 11.18% dibanding tahun lalu. Konsumsi Emas untuk perhiasan di Tiongkok turun sebesar 27.53%, menjadi 400 ton dibandingkan dengan periode yang sama di 2023, lapor CGA. Namun, permintaan untuk Emas batangan dan koin meningkat sebesar 27.14%, mencapai 283 ton dibandingkan 2023. Penggunaan Emas dalam proses industri mencapai 59 ton, dengan penurunan sebesar 2.78%.

Harga Emas yang tinggi disebut sebagai alasan utama penurunan permintaan. "Pada tiga kuartal pertama, harga Emas terus meningkat dan konsumsi Emas untuk perhiasan sangat terpengaruh," demikian bunyi laporan tersebut. Perdagangan di Shanghai Gold Exchange meningkat sebesar 47.49% menjadi 46,500 ton, karena trader berpartisipasi dalam rally. Minat terhadap ETF juga meningkat, dengan "kepemilikan Gold ETF domestik naik menjadi 91.39 ton, meningkat 29.93 ton dari akhir 2023, atau meningkat 48.69%," tambah laporan tersebut.

Analisis Teknikal: Emas Terus Bergerak dalam Rentang Samping

Emas diperdagangkan dalam rentang mini antara $2,708 dan $2,758 setelah mencapai puncaknya di level tertinggi tersebut. Meskipun begitu, logam kuning ini berada dalam tren naik yang stabil di semua kerangka waktu (pendek, menengah, dan panjang). Sesuai dengan prinsip teknis bahwa "tren adalah teman Anda," kemungkinan untuk bergerak lebih tinggi semakin besar.

Patah di atas batas atas rentang di $2,758 akan membantu mengkonfirmasi kelanjutan menuju level target angka besar berikutnya, yang berada di $3,000 (angka bulat dan level psikologis).

FAQ Seputar Emas

Mengapa Orang Berinvestasi dalam Emas?

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia sebagai tempat penyimpanan nilai dan alat tukar. Saat ini, di luar kilau dan penggunaannya untuk perhiasan, logam mulia ini dianggap sebagai aset safe-haven, artinya dilihat sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang menyusut nilainya.

Siapa yang Membeli Emas Terbanyak?

Bank sentral adalah pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mendukung mata uang mereka di masa-masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan persepsi kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan untuk solvabilitas suatu negara.

Bagaimana Emas Terhubung dengan Aset Lainnya?

Emas memiliki korelasi terbalik dengan US Dollar dan US Treasuries, yang merupakan aset cadangan utama dan safe-haven. Ketika Dollar mengalami pelemahan, Emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa sulit.

Apa yang Mempengaruhi Harga Emas?

Harga Emas dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau kekhawatiran akan resesi yang dalam dapat dengan cepat mendorong harga Emas naik karena statusnya sebagai safe-haven. Emas cenderung naik seiring dengan turunnya suku bunga, sedangkan tingginya biaya uang biasanya membebani logam kuning ini. Namun, sebagian besar pergerakan harga tergantung pada perilaku US Dollar, karena aset ini dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dollar yang kuat cenderung menekan harga Emas, sementara Dollar yang lebih lemah berpotensi mendorong harga Emas naik.