LME Aluminium Menguat di Tengah Pulihnya Ekonomi China

LME aluminium mengakhiri pekan lalu dengan kuat, didorong oleh tanda-tanda pemulihan ekonomi di China setelah serangkaian langkah stimulus dalam beberapa bulan terakhir. Data ekonomi China yang dirilis Jumat lalu menunjukkan bahwa GDP China pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5%, sesuai dengan target pemerintah. Pada kuartal terakhir tahun ini, pertumbuhan mencapai 5,4%, yang merupakan laju tercepat dalam enam kuartal terakhir, menurut analis komoditas ING, Warren Patterson dan Ewa Manthey.

Produksi Aluminium China Meningkat

Angka dari Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis minggu lalu menunjukkan bahwa produksi aluminium primer bulanan di China meningkat 4,2% YoY menjadi 3,8 juta ton pada bulan Desember 2024, terutama karena adanya tambahan kapasitas produksi baru di wilayah barat laut Xinjiang. Secara kumulatif, produksi meningkat 4,6% YoY menjadi sekitar 44 juta ton selama periode Januari hingga Desember 2024.

Produksi Baja Mentah Turun

Di sisi lain, produksi baja mentah bulanan meningkat 11,8% YoY menjadi 76 juta ton bulan lalu. Namun, output kumulatif menurun 1,7% YoY menjadi 1.005,1 juta ton pada tahun 2024, level terendah dalam lima tahun terakhir, karena lemahnya pasar properti terus mempengaruhi permintaan baja.

Data Inventori Logam Dasar

Data mingguan dari Shanghai Futures Exchange (ShFE) menunjukkan bahwa inventori logam dasar tetap bervariasi selama minggu lalu. Stok aluminium mingguan turun sebanyak 3.694 ton untuk minggu kedua belas berturut-turut menjadi 178.474 ton per hari Jumat lalu, terendah sejak 23 Februari 2024. Inventori seng menurun sebanyak 294 ton (-1,4% week-on-week) selama sembilan minggu berturut-turut menjadi 21.040 ton (yang terendah sejak 30 Desember 2022), sementara inventori timbal menurun 1.351 ton selama lima minggu berturut-turut menjadi 43.503 ton di akhir minggu lalu. Sementara itu, inventori tembaga dan nikel meningkat masing-masing sebesar 12,9% WoW dan 5,2% WoW.