Mata Uang Jepang Anjlok ke Rekor Terendah 34 Tahun Terhadap Dolar AS

Mata Uang Jepang Anjlok ke Rekor Terendah 34 Tahun Terhadap Dolar AS

Pelemahan Yen Jepang Berlanjut

Yen Jepang (JPY) terus melemah dan menyentuh level terendah sejak Juni 1990 terhadap Dolar Amerika (USD). Selisih suku bunga yang besar antara Jepang dan Amerika Serikat (AS) menjadi faktor utama yang melemahkan JPY. Namun, potensi intervensi oleh otoritas Jepang dapat menghambat penurunan JPY lebih lanjut.

Ekspektasi Kebijakan yang Berbeda

Bank Sentral Jepang (BoJ) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dan pembelian obligasi tidak berubah, setelah menaikkan suku bunga pada bulan Maret untuk pertama kalinya sejak 2007. Sebaliknya, investor yakin bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan menunda pemotongan suku bunga karena inflasi yang masih tinggi, yang mendukung imbal hasil obligasi AS tetap tinggi dan menguntungkan USD. Hal ini menunjukkan bahwa tren kenaikan USD/JPY masih berlanjut.

Intervensi dan Prospek BoJ

Otoritas Jepang telah berulang kali memperingatkan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi pergerakan yen yang berlebihan. Gubernur BoJ Kazuo Ueda juga menyatakan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga lagi jika penurunan nilai mata uang dalam negeri secara signifikan mendorong inflasi. Investor akan mencermati hasil pertemuan BoJ pada hari Jumat untuk petunjuk tentang kapan bank sentral akan kembali menaikkan suku bunga, yang akan menentukan arah jangka pendek JPY.

Pertanyaan mengenai Mata Uang Jepang Anjlok ke Rekor Terendah 34 Tahun Terhadap Dolar AS :

Q: Mengapa Yen Jepang (JPY) melemah?

A: Selisih suku bunga yang besar antara Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Q: Bagaimana ekspektasi kebijakan mempengaruhi pelemahan JPY?

A: Bank Sentral Jepang (BoJ) diperkirakan mempertahankan suku bunga tidak berubah, sementara Federal Reserve (Fed) AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga, yang menguntungkan USD.

Q: Bagaimana otoritas Jepang merespon pelemahan JPY?

A: Otoritas Jepang telah memperingatkan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi pergerakan yen yang berlebihan.

Q: Apa yang dikatakan Gubernur BoJ tentang potensi kenaikan suku bunga?

A: Gubernur BoJ Kazuo Ueda menyatakan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga lagi jika penurunan nilai mata uang dalam negeri secara signifikan mendorong inflasi.

Q: Apa yang akan diamati investor pada pertemuan BoJ yang akan datang?

A: Petunjuk tentang waktu potensi kenaikan suku bunga BoJ, yang akan menentukan arah jangka pendek JPY.

Q: Apa faktor utama yang memengaruhi Yen Jepang?

A: Kinerja ekonomi Jepang, kebijakan Bank of Japan, selisih antara imbal hasil obligasi Jepang dan AS, dan sentimen risiko di kalangan pedagang.

Q: Bagaimana keputusan Bank of Japan memengaruhi Yen Jepang?

A: Kebijakan Bank of Japan mengontrol mata uang sehingga gerakannya sangat penting bagi Yen. Bank of Japan terkadang secara langsung melakukan intervensi di pasar mata uang untuk menurunkan nilai Yen, meskipun jarang dilakukan karena kekhawatiran politik dari mitra dagang utamanya.

Q: Bagaimana selisih antara imbal hasil obligasi Jepang dan AS memengaruhi Yen Jepang?

A: Kebijakan Bank of Japan yang tetap pada kebijakan moneter ultra-longgar telah menyebabkan perbedaan kebijakan yang semakin lebar dengan bank sentral lain, terutama dengan Federal Reserve AS. Hal ini mendukung pelebaran selisih antara obligasi AS 10 tahun dan Jepang, yang menguntungkan Dolar AS terhadap Yen Jepang.

Q: Bagaimana sentimen risiko yang lebih luas memengaruhi Yen Jepang?

A: Yen Jepang sering dipandang sebagai investasi aset aman. Ini berarti bahwa pada masa tekanan pasar, investor cenderung menaruh uang mereka dalam mata uang Jepang karena dianggap andal dan stabil. Masa sulit kemungkinan akan memperkuat nilai Yen terhadap mata uang lain yang dianggap lebih berisiko untuk diinvestasikan.