Nilai Euro terhadap Dolar Tetap Tinggi karena Ekspektasi The Fed Tidak Melanjutkan Kenaikan Suku Bunga

Nilai Euro terhadap Dolar Tetap Tinggi karena Ekspektasi The Fed Tidak Melanjutkan Kenaikan Suku Bunga

Nilai Tukar Euro Menguat, Dukung Sentimen Positif Pasca Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS

Nilai tukar Euro terhadap Dolar AS (EUR/USD) mengalami penguatan didukung oleh meningkatnya sentimen positif di pasar. Hal ini dipengaruhi oleh pernyataan dovish (pernyataan yang cenderung lunak) dari Gubernur Bank Sentral AS (Fed), Jerome Powell. Powell mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin tidak akan dilakukan setelah Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,50% dalam rapat Mei lalu.

Powell Mengakui Kendalanya Penurunan Inflasi

Powell menyatakan bahwa kemajuan dalam mengendalikan inflasi baru-baru ini melambat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya untuk menurunkan inflasi ke target 2% yang ditetapkan oleh bank sentral. Powell juga menyebutkan bahwa jika perekrutan tenaga kerja tetap tinggi dan inflasi tetap stagnan, hal ini dapat membenarkan penundaan pemotongan suku bunga.

Prospek Euro Melemah

Meskipun EUR/USD menguat, Euro diperkirakan mengalami kesulitan karena sikap Bank Sentral Eropa (ECB) yang lebih dovish dibandingkan dengan Fed. Data inflasi terbaru menunjukkan bahwa inflasi Zona Euro tetap stabil pada bulan April, sesuai ekspektasi. Namun, inflasi inti turun, memperkuat taruhan bahwa ECB berpotensi memotong suku bunga pada bulan Juni.

Pertanyaan mengenai Nilai Euro terhadap Dolar Tetap Tinggi karena Ekspektasi The Fed Tidak Melanjutkan Kenaikan Suku Bunga :

Q: Mengapa nilai tukar Euro menguat?

A: Karena meningkatnya sentimen positif di pasar, didukung oleh pernyataan dovish dari Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell.

Q: Apa isi pernyataan dovish Powell?

A: Powell mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin tidak akan dilakukan setelah Fed mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,50%.

Q: Apa hambatan penurunan inflasi menurut Powell?

A: Kemajuan dalam mengendalikan inflasi melambat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menurunkannya ke target 2%.

Q: Mengapa Euro diperkirakan melemah ke depannya?

A: Karena sikap Bank Sentral Eropa (ECB) yang lebih dovish dibandingkan dengan Fed, yang berpotensi memotong suku bunga pada bulan Juni.