Pemilihan Presiden AS: Persaingan Ketat Antara Kamala Harris dan Donald Trump

Pemilihan Presiden AS: Persaingan Ketat Antara Kamala Harris dan Donald Trump

Pemilih di Amerika Serikat mulai memberikan suara mereka untuk menentukan apakah Wakil Presiden Kamala Harris atau mantan Presiden Donald Trump akan menjadi Presiden ke-47 AS. Survei pemilihan terbaru menunjukkan persaingan yang sangat ketat.

Survei TIPP menunjukkan bahwa Donald Trump dan Kamala Harris berbagi suara dengan masing-masing mendapatkan 48%. Sementara itu, survei Ipsos menunjukkan Harris unggul dua poin dengan 50 berbanding 48. Di sisi lain, survei Atlas Intel mencatat Trump unggul satu poin, yaitu 50 berbanding 49, berdasarkan data dari RealClearPolling.

Meskipun Trump masih memimpin di beberapa negara bagian yang mengayun, seperti Arizona dan North Carolina, Harris nampaknya mendapatkan sedikit keunggulan di Wisconsin dan Michigan.

Empat negara bagian krusial – Arizona, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin – memiliki prosedur pemungutan suara absente yang mungkin akan menunda pengumuman pemenang. Menurut sumber dari RealClearPolling, hasil suara awal di negara bagian yang menjadi medan pertempuran mungkin tidak dapat dijadikan indikator yang baik untuk melihat apakah kandidat Demokrat Kamala Harris atau rival Republik Donald Trump yang akan menang. Hal ini disebabkan oleh aturan penghitungan suara dan keunikan di beberapa negara bagian penting, seperti yang dijelaskan oleh Reuters.

Survei suara akan ditutup pada pukul 00:00 GMT, dan survei keluar yang dilakukan setelahnya diharapkan dapat memberikan informasi tentang kandidat mana yang kemungkinan besar akan merebut negara bagian yang krusial.

Sementara itu, peluang taruhan untuk pemilihan presiden AS menunjukkan indikasi kemenangan Donald Trump. Rata-rata odds taruhan dari RealClearPolling saat ini mencatat Trump di angka 59,2 dan Harris di 39,3.

Ikuti perkembangan langsung tentang reaksi pasar terhadap pemilihan presiden AS saat hasil penghitungan mulai diterima.