Pemulihan Ekonomi Jepang dan Kebijakan Bank of Japan

Pemulihan Ekonomi Jepang dan Kebijakan Bank of Japan

Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda, mengungkapkan pada hari Senin bahwa ekonomi Jepang menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang moderat meskipun ada beberapa indikator yang lemah. Berikut adalah beberapa kutipan penting dari pernyataannya:

  • Ekonomi Jepang mengalami pemulihan moderat meskipun ada tanda-tanda yang lemah.
  • BoJ akan menaikkan interest rates ketika prospek ekonomi yang kuat terpenuhi.
  • Kebijakan suku bunga akan disesuaikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan proyeksi harga.

Ueda menekankan pentingnya memantau berbagai risiko yang dapat mempengaruhi prospek ekonomi, termasuk dampak dari ekonomi AS. Ia juga mencatat tren kenaikan moderat dalam pengeluaran konsumen swasta dan meningkatkan pendapatan di sektor korporat serta rumah tangga.

Ueda menambahkan bahwa penyesuaian gradual terhadap dukungan moneter akan membantu mencapai target inflasi melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, ia menyebutkan bahwa perlu memantau negosiasi upah di masa depan dan berkomitmen untuk pertumbuhan upah yang berkelanjutan.

Saat ini, USD/JPY diperdagangkan 0,46% lebih tinggi pada angka 155,01.

FAQ tentang Bank of Japan

Apa itu Bank of Japan?

Bank of Japan (BoJ) adalah bank sentral Jepang yang menetapkan kebijakan moneter di negara tersebut. Tugasnya adalah menerbitkan uang kertas dan melakukan kontrol mata uang serta moneter untuk memastikan stabilitas harga, yang berarti target inflasi sekitar 2%.

Apa kebijakan Bank of Japan?

Bank of Japan memulai kebijakan moneter yang sangat longgar pada tahun 2013 untuk merangsang ekonomi dan meningkatkan inflasi di tengah kondisi inflasi yang rendah. Kebijakan bank ini didasarkan pada Quantitative and Qualitative Easing (QQE), di mana mereka mencetak uang untuk membeli aset seperti obligasi pemerintah atau korporat guna menyediakan likuiditas. Pada tahun 2016, BoJ melonggarkan kebijakan lebih lanjut dengan memperkenalkan negative interest rates dan mengontrol imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun. Pada Maret 2024, BoJ mulai meningkatkan interest rates, efektif mundur dari kebijakan moneter yang sangat longgar.

Bagaimana keputusan Bank of Japan memengaruhi Yen Jepang?

Stimulus besar-besaran dari BoJ telah menyebabkan Yen terdepresiasi terhadap mata uang utama lainnya. Proses ini semakin memburuk pada tahun 2022 dan 2023 akibat perbedaan kebijakan yang semakin besar antara BoJ dan bank sentral utama lainnya, yang memilih untuk meningkatkan interest rates secara tajam untuk melawan inflasi yang mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade. Kebijakan BoJ menyebabkan perbedaan nilai tukar yang semakin lebar, yang menekan nilai Yen. Namun, tren ini sebagian berbalik pada tahun 2024 ketika BoJ memutuskan untuk meninggalkan kebijakan moneter yang sangat longgar.

Mengapa Bank of Japan memutuskan untuk mulai mengurangi kebijakan moneter yang sangat longgar?

Yen yang melemah dan lonjakan harga energi global menyebabkan inflasi Jepang meningkat dan melebihi target 2% yang ditetapkan oleh BoJ. Prospek kenaikan gaji di negara tersebut - elemen kunci yang memicu inflasi - juga berkontribusi pada keputusan ini.