Penurunan Dolar Australia di Tengah Kebijakan Tarif Trump

Dolar Australia (AUD) mengalami penurunan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberlakukan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium. Hal ini memicu kekhawatiran di pasar, terutama karena Australia merupakan salah satu mitra dagang utama AS.
Meskipun ada berita positif dari Westpac Consumer Confidence yang naik 0.1% pada bulan Februari, kepercayaan konsumen masih rendah akibat masalah keuangan rumah tangga dan biaya hidup yang meningkat.
Dampak Kebijakan Tarif Trump
Keputusan Trump untuk memperluas tarif ini berdampak langsung pada pasangan mata uang AUD/USD. Dolar Australia melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada hari Selasa. Penurunan ini menciptakan tekanan untuk pasangan AUD/USD, yang menunjukkan bahwa banyak trader mulai pesimis tentang prospek mata uang Australia.
Dengan semua pengabaian pajak impor yang dicabut, White House telah memberikan sinyal bahwa tindakan lebih lanjut terkait mikrocip dan kendaraan akan dipertimbangkan dalam beberapa minggu mendatang.
Outlook Kebijakan Moneter di Australia
Genap di tengah kondisi ini, pasar mengantisipasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) mungkin akan menurunkan suku bunga dari 4.35% pada pertemuan mendatang. Saat ini, ada probabilitas 95% bahwa suku bunga akan turun menjadi 4.10% di bulan Februari. Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi dasar menurun lebih cepat dari yang diperkirakan RBA, mendorong beberapa bank besar di Australia menggeser proyeksi pemotongan suku bunga menjadi lebih awal.
Indeks Dolar AS Meningkat
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik di atas 108.00. Dolar AS mendapatkan dukungan karena ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga stabil tahun ini. Setelah laporan pekerjaan bulan Januari menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat, tingkat pengangguran juga mengalami penurunan sedikit menjadi 4%.
Analisis Teknis AUD/USD
Pasangan AUD/USD saat ini menguji Exponential Moving Averages (EMAs) sembilan dan 14 hari di chart harian. Jika harga turun di bawah level ini, bisa melemahkan momentum harga dalam jangka pendek. Dengan Relative Strength Index (RSI) 14 hari tetap di atas 50, menunjukkan bias bullish saat ini.
Jika AUD/USD berhasil menembus ke atas, kemungkinan akan berada di daerah tinggi delapan minggu yang mencapai 0.6330. Namun, jika harga turun di bawah level support berdekatan di EMA sembilan hari 0.6264 dan EMA 14 hari di 0.6258, maka pasangan ini dapat bergerak menuju 0.6087, level terendah sejak April 2020.
FAQ Dolar Australia
1. Apa faktor utama yang mempengaruhi Dolar Australia?
Salah satu faktor terpenting adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh RBA. Selain itu, harga ekspor terbesar Australia, yaitu Iron Ore, dan kesehatan ekonomi Tiongkok sebagai mitra dagang utama juga sangat berpengaruh. Sentimen pasar, apakah lebih berisiko (risk-on) atau lebih mencari tempat aman (risk-off), juga memengaruhi AUD.
2. Bagaimana keputusan RBA mempengaruhi Dolar Australia?
RBA mempengaruhi AUD dengan menetapkan suku bunga yang dapat dipinjam oleh bank-bank Australia. Dengan suku bunga tinggi dibandingkan bank sentral besar lainnya, AUD mendapatkan dukungan, dan sebaliknya untuk suku bunga rendah.
3. Mengapa kesehatan ekonomi Tiongkok penting bagi Dolar Australia?
Karena Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia, kesehatan ekonomi Tiongkok sangat memengaruhi nilai AUD. Kenaikan permintaan dari Tiongkok untuk barang-barang dari Australia akan meningkatkan permintaan AUD.
4. Bagaimana harga Iron Ore memengaruhi Dolar Australia?
Iron Ore adalah ekspor terbesar Australia. Ketika harga Iron Ore naik, AUD cenderung naik juga karena permintaan meningkat. Sebaliknya, penurunan harga Iron Ore dapat menyebabkan AUD juga melemah.
5. Apa dampak Trade Balance terhadap Dolar Australia?
Trade Balance adalah perbedaan antara pendapatan dari ekspor dengan biaya impor. Trade Balance yang positif, di mana ekspor lebih besar dari impor, akan menguatkan nilai AUD.