Pertumbuhan Ekonomi China dan Dampaknya Terhadap Australian Dollar
Ekonomi China tumbuh sebesar 5.4% pada kuartal keempat 2024 setelah mencatatkan ekspansi sebesar 4.6% pada kuartal ketiga, menurut data resmi yang dirilis oleh National Bureau of Statistics (NBS) pada hari Jumat. Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan 5% pada periode ini. Secara kuartalan, laju Gross Domestic Product (GDP) China meningkat 1.6% di Q4 2024, setelah sebelumnya mengalami kenaikan 0.9% pada kuartal sebelumnya. Angka ini juga sesuai dengan ekspektasi yang sama yaitu 1.6%.
Di sisi lain, Retail Sales di China untuk bulan Desember mengalami kenaikan 3.7%, lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi 3.5% dan sebelumnya 3%. Sementara itu, Industrial Production mencapai 6.2%, juga lebih tinggi dari perkiraan 5.4% dan angka bulan November yang juga 5.4%. Namun, Fixed Asset Investment meningkat 3.2% year-to-date (YTD) YoY di bulan Desember, sedikit di bawah ekspektasi 3.3%.
Reaksi AUD/USD Terhadap Data China
Data GDP dan aktivitas ekonomi China tidak memberikan dampak signifikan terhadap Australian Dollar, karena pasangan AUD/USD tetap berada di kisaran 0.6210. Saat artikel ini ditulis, AUD/USD diperdagangkan stabil.
Faktor Kunci yang Mempengaruhi Australian Dollar
1. Tingkat Suku Bunga oleh RBA
Salah satu faktor paling penting bagi Australian Dollar (AUD) adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mendukung penguatan AUD, sementara suku bunga yang lebih rendah dapat memberikan tekanan.
2. Harga Iron Ore
Australia adalah negara yang kaya akan sumber daya, dan harga Iron Ore, yang merupakan ekspor terbesar Australia, menjadi faktor penting. Kesehatan ekonomi China, sebagai mitra dagang terbesar Australia, juga sangat berpengaruh, karena ketika ekonomi China tumbuh, permintaan terhadap barang dan layanan dari Australia akan meningkat, mengangkat nilai AUD.
3. Sentimen Pasar
Sentimen pasar juga memengaruhi AUD. Jika investor cenderung mengambil risiko lebih besar (risk-on), AUD bisa menguat, sebaliknya jika mereka mencari tempat yang lebih aman (risk-off), AUD mungkin mengalami penurunan.
4. Keputusan RBA
Keputusan yang diambil RBA untuk menyesuaikan suku bunga dan menerapkan kebijakan quantitative easing juga berpengaruh pada kondisi kredit dan nilai AUD. Kebijakan ini bisa memperkuat atau melemahkan AUD tergantung pada situasi ekonomi.
5. Kesehatan Ekonomi China
Kesehatan ekonomi China menjadi indikator utama untuk AUD. Ketika ekonomi China tumbuh dengan baik, permintaan terhadap ekspor Australia meningkat, menjadikan AUD lebih kuat. Sebaliknya, jika pertumbuhan ekonomi China melambat, nilai AUD juga bisa tertekan.
6. Trade Balance
Trade Balance, yaitu selisih antara pendapatan dari ekspor dan biaya untuk impor, juga berpengaruh. Jika Australia memiliki net Trade Balance yang positif, AUD akan menguat karena permintaan terhadap mata uang tersebut meningkat.
Dengan memahami faktor-faktor di atas, trader pemula dapat lebih siap untuk menganalisis pergerakan AUD dan mengambil keputusan trading yang lebih baik.