Perubahan Kebijakan Luar Negeri AS dan Dampaknya Terhadap EUR

Perubahan Kebijakan Luar Negeri AS dan Dampaknya Terhadap EUR

Presiden Trump telah mengubah arah kebijakan luar negeri AS sejak kembali berkuasa sebulan yang lalu. Ketidakpastian yang tersisa mengenai isu ini bagi Eropa dihilangkan oleh pernyataan Sekretaris Pertahanan AS, Hegseth, minggu lalu. Ia menyatakan bahwa Washington "tidak akan lagi mentolerir hubungan yang tidak seimbang" dan bahwa "perlindungan keamanan Eropa harus menjadi prioritas bagi anggota NATO di Eropa," kata analis FX Rabobank, Jane Foley.

Tantangan baru terhadap pertumbuhan dapat mempengaruhi prospek untuk EUR. Untuk menekankan poin ini, Hegseth menjelaskan ekspektasi AS bahwa "Eropa harus memberikan sebagian besar bantuan mematikan dan non-mematikan di masa depan kepada Ukraina." Sejak saat itu, para politikus Eropa berupaya keras untuk merespons situasi ini. Pengeluaran tambahan untuk pertahanan akan menjadi biaya yang mahal. Tantangan baru terhadap pertumbuhan dan anggaran yang melemah dapat berdampak negatif pada prospek untuk EUR.

Namun, seperti yang diungkapkan oleh mantan Presiden ECB, Draghi, dalam esainya di FT minggu lalu, banyak dari tantangan yang dihadapi ekonomi Zona Euro adalah akibat dari kebijakan mereka sendiri. Draghi berpendapat bahwa Eropa juga memiliki kemampuan untuk memimpin dirinya keluar dari situasi sulit saat ini jika bersedia melakukan perubahan radikal.

Bagaimana respon para politikus Eropa terhadap tantangan yang mereka hadapi saat ini bisa menjadi kunci dalam menentukan konsistensi proyek Zona Euro dan EUR dalam jangka panjang. Untuk saat ini, kami berpendapat bahwa dengan Eropa tidak mampu menyamai AS dalam hal pertumbuhan dan posisi kepemimpinannya di panggung dunia yang terganggu oleh posisi pertahanannya yang lemah, EUR akan kesulitan untuk meluncurkan pemulihan yang signifikan dan berkelanjutan dibandingkan dengan USD dalam waktu dekat. Kami terus melihat risiko pergerakan menuju paritas EUR/USD sekitar pertengahan tahun.