Pound Inggris Stabil Setelah Laporan Ketenagakerjaan Inggris yang Beragam
Dampak Pertumbuhan Upah terhadap Penguatan Pound Sterling
Pound Sterling mengalami penguatan tajam setelah turun hingga 1,2500 karena pertumbuhan upah di Inggris yang kuat. Meski pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi di Inggris untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, pertumbuhan upah tetap stabil. Berkat kondisi tersebut, Pound Sterling berhasil mengimbangi pelemahan data ketenagakerjaan.
Office for National Statistics (ONS) Inggris melaporkan bahwa tiga bulan berturut-turut pasar tenaga kerja mengalami penurunan, tetapi momentum pertumbuhan upah tetap stabil pada level yang relatif tinggi. Hal ini memicu spekulasi bahwa Bank of England (BoE) akan mulai menurunkan suku bunga karena tekanan inflasi terus mereda. Namun, pertumbuhan upah yang kuat masih menjadi perhatian utama pembuat kebijakan BoE.
Pelemahan Dolar AS
Di sisi lain, Dolar AS melemah meski data Indeks Harga Produsen (PPI) AS di bulan April menunjukkan pertumbuhan yang kuat. PPI utama tahunan dan PPI inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang tidak stabil, tumbuh sesuai perkiraan yaitu masing-masing sebesar 2,2% dan 2,4%. Pelemahan Dolar AS ini juga menjadi faktor yang mendongkrak permintaan terhadap Pound Sterling.
Pertanyaan mengenai Pound Inggris Stabil Setelah Laporan Ketenagakerjaan Inggris yang Beragam :
Q: Mengapa Pound Sterling menguat baru-baru ini?
A: Karena pertumbuhan upah di Inggris yang kuat, meski terjadi PHK.
Q: Apa dampak PHK terhadap pasar tenaga kerja Inggris?
A: Pasar tenaga kerja mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut, tetapi pertumbuhan upah tetap stabil.
Q: Mengapa pertumbuhan upah yang kuat menjadi perhatian BoE?
A: Karena pertumbuhan upah yang kuat dapat berkontribusi pada tekanan inflasi.
Q: Apa faktor lain yang berkontribusi pada penguatan Pound Sterling?
A: Pelemahan Dolar AS.
Q: Bagaimana kinerja PPI AS di bulan April?
A: PPI utama tahunan dan PPI inti tumbuh sesuai perkiraan masing-masing sebesar 2,2% dan 2,4%.