Pound Sterling Bertahan di Level Kunci, Pasar Menunggu Data AS dan Inggris
Pound Sterling Bertahan di Level Kunci, Pasar Menunggu Data AS dan Inggris
Pound Sterling (GBP) berhasil mempertahankan level kunci di sekitar 1.3060 terhadap Dolar AS (USD), meskipun prospek jangka pendek masih belum pasti. Pernyataan dari Presiden Federal Reserve New York, John Williams, yang menyatakan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga dengan cepat, telah meningkatkan keyakinan investor. Pasar sekarang menantikan rilis data Consumer Price Index (CPI) AS dan Gross Domestic Product (GDP) Inggris untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang prospek suku bunga di masa depan.
Pada perdagangan Selasa, GBP menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan mata uang utama lainnya. Sentimen pasar dipengaruhi oleh ketegangan di Timur Tengah, khususnya setelah Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, mengeluarkan peringatan kepada Israel bahwa negara itu akan menghadapi pembalasan yang kuat jika mencoba menyerang infrastruktur Iran. Meskipun GBP memiliki korelasi negatif dengan sentimen risiko, ekspektasi pasar bahwa Bank of England (BoE) akan melakukan pelonggaran kebijakan secara bertahap menjaga GBP dari penurunan yang signifikan.
Pasar memperkirakan BoE akan memangkas suku bunga lagi pada salah satu dari dua pertemuan yang tersisa tahun ini. Sebaliknya, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) pada setiap pertemuan mereka yang tersisa tahun ini. Prospek penurunan suku bunga BoE pada bulan November telah meningkat setelah pernyataan Gubernur Andrew Bailey minggu lalu yang mengindikasikan bahwa bank sentral dapat memangkas suku bunga secara agresif jika tekanan harga berkurang lebih lanjut.
Inflasi di Inggris Raya (UK) tetap bertahan karena tekanan harga yang kuat di sektor jasa di tengah pertumbuhan upah yang lebih kuat. Inflasi jasa tahunan Inggris meningkat menjadi 5,6% pada bulan Agustus dari 5,2% pada bulan Juli.
Minggu ini, investor akan fokus pada data Produk Domestik Bruto (PDB) bulanan dan data pabrik untuk bulan Agustus, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Data tersebut akan memberikan petunjuk baru tentang kesehatan ekonomi saat ini.
GBP/USD Mencariijakan di Tengah Kehati-hatian Pasar
Pada perdagangan sesi Amerika Utara hari Selasa, Pound Sterling berupaya untuk menguat di dekat level terendah tiga minggu di 1.3060 terhadap Dolar AS (USD). Namun, prospek jangka pendek pasangan GBP/USD tetap rapuh karena Dolar AS masih bertahan di dekat level tertinggi tujuh minggu, dengan US Dollar Index (DXY) diperdagangkan di sekitar 102,50.
Dolar AS menguat karena pelaku pasar tidak memperkirakan penurunan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve (Fed) sebesar 50 bps pada bulan November. Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan dengan penurunan suku bunga sebesar 50 bps pada bulan September, terutama untuk menghidupkan kembali kekuatan pasar tenaga kerja setelah mendapatkan keyakinan bahwa inflasi akan kembali secara berkelanjutan ke target bank sebesar 2%.
Pelaku pasar mengantisipasi bahwa Fed akan secara agresif memperpanjang siklus penurunan suku bunga. Namun, spekulasi itu hilang setelah data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan September yang positif, yang menunjukkan peningkatan perekrutan tenaga kerja yang kuat, tingkat pengangguran yang lebih rendah, dan peningkatan pertumbuhan upah.
Meskipun spekulasi pasar untuk penurunan suku bunga besar Fed telah mereda, bank sentral diperkirakan akan tetap berada di jalur untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. Sementara itu, komentar dari Presiden Bank Federal Reserve New York, John Williams, dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada hari Selasa, menunjukkan bahwa ia mendukung penurunan suku bunga sebesar 25 bps ke depan dan tidak terburu-buru untuk mengurangi suku bunga dengan cepat karena data pekerjaan terbaru telah meningkatkan keyakinan terhadap pengeluaran konsumen dan pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, investor akan fokus pada data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan September, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis.
Analisis Teknis: Pound Sterling Menghadapi Tekanan Dekat EMA 50 Hari
Pound Sterling diperdagangkan dalam rentang perdagangan hari Senin, dengan investor fokus pada data CPI AS untuk bulan September. Pasangan GBP/USD diperkirakan akan tetap tertekan karena gagal mempertahankan Moving Average Eksponensial (EMA) 50 hari, yang diperdagangkan di sekitar 1.3100.
Cable melemah setelah jatuh di bawah garis tren naik dari level tertinggi 28 Desember 2023 di 1.3827. Relative Strength Index (RSI) 14 hari turun ke dekat 40,00. Penurunan lebih lanjut akan terlihat jika osilator momentum turun di bawah level tersebut.
Untuk arah naik, resistensi level bulat di 1.3100 dan EMA 20 hari di dekat 1.3202 akan menjadi penghalang utama bagi bulls Pound Sterling. Di sisi bawah, pasangan tersebut akan mendapatkan dukungan di dekat angka psikologis 1.3000.
Berita Terkait
- GBP/USD Forecast: Pound Sterling tetap rapuh karena pasar menjadi hati-hati
- Dolar AS berbalik positif setelah perjalanan liar dengan pasar China yang dibuka kembali setelah liburan satu minggu
- Meningkatnya imbal hasil Treasury menarik minat Dolar
Kata kunci: Pound Sterling, GBP, Dolar AS, USD, Fed, BoE, CPI, GDP, inflasi, suku bunga, analisis teknis, EMA, RSI, berita terkait.