Pound Sterling Menguat Menjelang Kesaksian BoE Andrew Bailey di Parlemen

Pound Sterling Menguat Menjelang Kesaksian BoE Andrew Bailey di Parlemen

Pound Sterling (GBP) mengalami kenaikan sebelum kesaksian Andrew Bailey, Gubernur Bank of England (BoE), di Komite Perbendaharaan Parlemen. Para investor khawatir agenda tarif Presiden AS, Donald Trump, dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi AS. Ekspektasi yang mengarah pada sikap dovish dari Federal Reserve (Fed) telah memberikan tekanan pada US Dollar (USD).

Pada sesi perdagangan di Amerika Utara pada hari Rabu, GBP naik ke dekat 1.2850 melawan USD, merupakan level tertinggi yang terlihat sejak 12 November. Pasangan GBP/USD telah memperpanjang kemenangan untuk hari ketiga berturut-turut disebabkan oleh kinerja buruk US Dollar. Indeks US Dollar (DXY) yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, jatuh ke sekitar 105.00.

US Dollar semakin melemah seiring hilangnya premium risiko akibat agenda tarif Trump. Pada hari Selasa, tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10% untuk China mulai diterapkan, berimbas pada impor barang ke AS. Para ahli pasar percaya bahwa tarif Trump dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga, karena pajak yang lebih tinggi mungkin akan ditanggung oleh importir AS, yang kemudian membebankan biaya kepada konsumen akhir. Situasi ini dapat mengurangi daya beli individu, memaksa mereka untuk mengurangi pengeluaran secara signifikan.

Sementara itu, data ADP Employment Change yang lemah juga memberikan tekanan lebih lanjut pada US Dollar. ADP melaporkan bahwa para pengusaha swasta menambah 77 ribu pekerja baru, lebih rendah dari perkiraan 140 ribu dan rilis sebelumnya yang mencapai 186 ribu. Permintaan tenaga kerja yang lemah di sektor swasta AS diperkirakan akan membuat ekspektasi dovish dari Fed semakin meningkat. Menurut alat CME FedWatch, kemungkinan Fed untuk mengurangi suku bunga pada bulan Juni meningkat menjadi 86% dari sebelumnya 70% yang tercatat seminggu lalu.

Para investor akan menantikan data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Februari yang akan dirilis pada hari Jumat, sebagai petunjuk tambahan mengenai kondisi pasar kerja saat ini.

Ringkasan Pergerakan Pasar Harian: Pound Sterling Menguat

Pound Sterling diperdagangkan lebih tinggi melawan rekan-rekan utamanya pada hari Rabu menjelang kesaksian Andrew Bailey di Parlemen, yang dijadwalkan pada pukul 14:30 GMT. Para investor akan mengamati dengan seksama kesaksian Bailey untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek kebijakan moneter BoE. Dalam pertemuan kebijakan bulan Februari, BoE mengurangi suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4.5%, tetapi memandu pendekatan pemotongan suku bunga yang ‘hati-hati dan bertahap’.

BoE memperingatkan bahwa tekanan inflasi dapat meningkat pada kuartal ketiga tahun ini akibat kenaikan harga energi sebelum kembali ke jalur 2%. Para trader memperkirakan BoE akan mengikuti siklus pelonggaran kebijakan yang moderat di tengah kekhawatiran bahwa tekanan inflasi akan tetap tinggi, dan melihat bank sentral akan memotong suku bunga dua kali lagi tahun ini.

Kekhawatiran akan tekanan harga yang tinggi muncul berdasarkan asumsi bahwa pemilik bisnis akan membebankan biaya kenaikan upah kepada konsumen akibat peningkatan kontribusi pemberi kerja terhadap National Insurance (NI) yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Rachel Reeves dalam Anggaran Musim Gugur.

Di tingkat global, para pelaku pasar memperkirakan dampak nominal dari tarif Presiden AS, Donald Trump, terhadap ekonomi Inggris, mengingat Inggris memiliki surplus perdagangan melawan AS. Selain itu, setelah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, minggu lalu, Trump menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan dapat dilakukan dengan cepat di mana tarif “tidak akan diperlukan”.

Analisis Teknikal: Pound Sterling Stabil di Atas EMA 200-Hari

Pound Sterling berhasil menembus di atas level retracement Fibonacci 50% yang ditentukan dari puncak akhir September hingga ke titik terendah pertengahan Januari, sekitar 1.2770. Prospek jangka panjang pasangan GBP/USD kini terlihat bullish karena bertahan di atas Rata-Rata Bergerak Eksponensial (EMA) 200-hari, yang berada di sekitar 1.2680. Relative Strength Index (RSI) 14-hari naik di atas 60.00. Momentum bullish baru akan muncul jika RSI tetap di atas level tersebut.

Sebaliknya, level retracement Fibo 38.2% di 1.2608 akan menjadi zona support kunci untuk pasangan ini. Di sisi atas, level psikologis 1.3000 akan bertindak sebagai zona resistance utama.

Indikator Ekonomi ADP Employment Change

ADP Employment Change adalah ukuran lapangan pekerjaan di sektor swasta yang dirilis oleh penyedia penggajian terbesar di AS, Automatic Data Processing Inc. Indikator ini mengukur perubahan jumlah orang yang bekerja di sektor swasta di AS. Secara umum, kenaikan dalam indikator ini memiliki implikasi positif bagi pengeluaran konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga pembacaan tinggi biasanya dianggap bullish untuk US Dollar (USD), sementara pembacaan rendah dianggap bearish.

Rilis Terakhir: Rabu, 5 Maret 2025, 13:15
Frekuensi: Bulanan
Aktual: 77K
Konsensus: 140K
Sebelumnya: 183K
Sumber: ADP Research Institute

Mengapa Ini Penting untuk Trader?

Trader sering mengamati angka-angka ketenagakerjaan dari ADP, penyedia penggajian terbesar di AS, sebagai pertanda dari rilis Bureau of Labor Statistics mengenai Nonfarm Payrolls (yang biasanya diterbitkan dua hari kemudian) karena korelasi antara keduanya cukup tinggi. Overlaying kedua seri ini sangat tinggi, tetapi pada bulan-bulan tertentu, selisihnya bisa cukup besar. Alasan lain trader FX mengikuti laporan ini adalah karena pertumbuhan yang berkelanjutan dalam angka ketenagakerjaan meningkatkan tekanan inflasi, dan dengan itu, kemungkinan Fed akan menaikkan suku bunga. Angka aktual yang melebihi konsensus cenderung bersifat bullish untuk USD.