Pound Sterling Menguat Seiring Dengan Pertumbuhan GDP UK

Pound Sterling (GBP) menguat setelah data GDP Inggris menunjukkan hasil yang kuat pada bulan Desember dan secara mengejutkan mengalami pertumbuhan di kuartal terakhir. Pejabat Bank of England (BoE), Greene dan Pill, telah memberi sinyal bahwa mereka akan melakukan pemotongan suku bunga secara bertahap dan hati-hati. Para investor bersiap menghadapi volatilitas karena Presiden AS, Donald Trump, akan mengumumkan tarif timbal balik.
Pada jam perdagangan Eropa di hari Kamis, GBP/USD berada dekat resisten psikologis di level 1.2500 terhadap Dolar AS (USD). Pasangan mata uang ini menguat karena perkembangan positif dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, yang mengatasi dampak dari data Consumer Price Index (CPI) AS yang lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Januari. Data CPI yang dirilis Rabu menunjukkan adanya peningkatan, yang menambah ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama.
Presiden Trump mengkonfirmasi bahwa pemimpin Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, telah mengungkapkan keinginan untuk berdamai dalam panggilan telepon terpisah. Ia juga memerintahkan pejabat teratasnya untuk memulai pembicaraan gencatan senjata. Situasi ini meningkatkan selera risiko investor dan mengurangi permintaan terhadap aset-aset perlindungan seperti USD.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, menurun mendekati 107.50. Inflasi tahunan AS meningkat menjadi 3% di bulan Januari, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yaitu 2.9%. Inflasi core CPI, yang tidak mencakup harga makanan dan energi yang volatile, tumbuh lebih cepat menjadi 3.3% dibandingkan dengan 3.2% di bulan Desember. Data inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan ini memaksa para trader untuk mengurangi taruhan mereka terhadap pemotongan suku bunga oleh Fed dalam pertemuan bulan Juni mendatang. Menurut alat CME FedWatch, saat ini terdapat 36% kemungkinan bahwa Fed akan memotong suku bunga di bulan Juni, turun dari 50% pada hari Selasa.
Ke depannya, keputusan Presiden Trump mengenai tarif timbal balik diperkirakan akan menjadi pemicu berikutnya untuk Dolar AS yang dapat meningkatkan daya tarik Dolar sebagai aset perlindungan kembali. Pada sisi data ekonomi, para investor juga akan fokus pada data Producer Price Index (PPI) AS untuk bulan Januari yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT.
Sorotan Pasar Harian: Pound Sterling menguat tajam berkat data GDP Inggris yang positif.
Pound Sterling menguat pada sesi perdagangan Eropa di hari Kamis berkat berbagai faktor positif, seperti data Inggris yang baik dan suasana pasar yang optimis. Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan bahwa GDP Inggris tumbuh dengan laju lebih cepat sebesar 1.4% YoY di kuartal terakhir tahun 2024, dibandingkan dengan perkiraan 1.1% dan pertumbuhan 1% yang dilihat pada kuartal ketiga yang sebelumnya direvisi dari 0.9%.
Secara kuartalan, ekonomi Inggris secara mengejutkan tumbuh 0.1% setelah stagnan di periode Juli-September, sementara diperkirakan akan mengalami kontraksi. Secara bulanan, ekonomi Inggris tumbuh dengan cepat sebesar 0.4% di bulan Desember, dibandingkan dengan perkiraan dan pembacaan sebelumnya yang hanya 0.1%.
Meski data GDP Inggris lebih baik dari yang diharapkan, sulit untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi mata uang Inggris, karena Bank of England (BoE) telah memangkas proyeksi GDP untuk tahun ini menjadi 0.75% dalam pertemuan kebijakan moneter minggu lalu, di mana bank sentral juga memangkas suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4.5% dan memberikan sinyal hati-hati tentang pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Para pejabat BoE menunjukkan pendekatan hati-hati terhadap pemotongan suku bunga karena mereka khawatir tentang tekanan inflasi yang sedikit bertahan. Kepala Ekonom BoE, Huw Pill, menyatakan bahwa bank sentral perlu bergerak hati-hati dalam pelonggaran kebijakan selanjutnya, karena perang melawan inflasi masih jauh dari selesai.
Analisis Teknikal: Pound Sterling menyentuh EMA 50-hari
Pound Sterling melonjak mendekati 1.2500 terhadap Dolar AS dan kembali menguji 50-day Exponential Moving Average (EMA) pada jam perdagangan Eropa di hari Kamis setelah hari Rabu yang tak menentu. Penutupan harian di atas 50-day EMA akan menunjukkan bahwa tren jangka pendek tidak lagi bearish.
Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari oscillates di dalam rentang 40.00-60.00, menunjukkan tren sideways. Level terendah 1.2100 pada tanggal 13 Januari akan berfungsi sebagai zona support kunci untuk pasangan ini. Di sisi atas, level tertinggi 1.2607 pada tanggal 30 Desember akan menjadi resisten kunci.